GridOto.com - Tebar diskon dan promo penutup tahun sudah jadi strategi berbagai APM untuk mendongkrak penjualan mereka di detik-detik penghabisan tahun.
Tidak terkecuali Suzuki, yang juga memotong harga mobil hatchback andalannya, yaitu Suzuki Baleno di akhir 2019 ini.
Ella, Sales Counter dealer Suzuki Restu Mahkota Karya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, mengatakan bahwa besaran diskonnya tembus Rp 20 jutaan.
“Untuk potongan akhir tahun, mobil Suzuki Baleno kami berikan diskon 25 juta, belum ditambah promo lainnya juga,” ungkapnya kepada GridOto.com Rabu lalu (11/12).
(Baca Juga: Tutup Tahun, Harga LMPV All New Suzuki Ertiga Diskon Puluhan Juta, Masih Bisa Dapat Hadiah Langsung Juga!)
Potongannya lumayan, karena besarannya bisa bikin harga mobil Suzuki yang satu ini turun menjadi kurang dari Rp 200 juta.
Karena di angka OTR Jakarta Rp 218 juta untuk transmisi manual, banderolnya turun menjadi Rp 193 juta saja setelah dipangkas diskon.
Versi matik-nya juga jadi lebih dekat ke angka Rp 200 juta, dari Rp 230,5 juta menjadi Rp 205,5 juta saja setelah kena potongan harga.
Kalau masih butuh insentif lebih, sobat juga bisa mendapatkan bonus lainnya seperti yang sudah diutarakan Ella.
(Baca Juga: Selain Diskon Rp 30 Jutaan, Beli Compact SUV Suzuki SX4 S-Cross Bisa Bonus Jalan-Jalan ke Jepang)
“Kita juga ada showroom event namanya Gempita Showroom Event, dimana konsumen bisa mendapatkan bermacam hadiah lewat Lucky Dip,” jelas Ella.
“Juga untuk pembelian mobil Suzuki semua tipe, konsumen berkesempatan untuk ikut undian berhadiah tur ke Jepang untuk 2 orang,” imbuhnya.
Oh iya, Ella juga mengatakan bahwa harga tadi belum termasuk kenaikan BBN-KB DKI Jakarta sebesar 2,5 persen.
“Tapi konsumen sudah diberi tahu kalau BBN tidak mengikat, sehingga mereka dapat bersiap melakukan pembayaran sendiri saat nominal bedanya ketahuan, biasanya saat STNK turun,” jelasnya.
Kalau sobat mau diskon tambahan untuk menutup selisih itu, silahkan diskusi dengan sales di dealer mobil Suzuki terdekat, siapa tahu dikasih potongan lagi.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR