GridOto.com - Rusia baru saja terkena sanksi dari Badan Anti Doping Dunia (WADA) sehingga tidak bisa mengikuti ajang olahraga besar dunia.
WADA menyatakan Rusia bersalah karena terbukti mengakali data laboratorium soal tes doping atletnya.
Beberapa event besar sudah tidak akan diikuti oleh Rusia selama 4 tahun ke depan, terutama event internasional olimpiade Tokyo 2020 dan piala dunia sepak bola 2022 di Qatar.
Hal itu cukup membuat publik Rusia gempar, termasuk presidennya, Vladimir Putin.
(Baca Juga: Kenapa Jorge Lorenzo Sangat Berharga Bagi Bos Ducati MotoGP?)
Grand Prix F1 Rusia di Sochi Autodrom atau yang rencananya dipindah ke sirkuit lain juga ikut terancam karena skandal ini.
Tapi, promotor F1 Rusia cukup percaya diri soal masalah ini.
Promotor yakin bahwa F1 Rusia akan tetap diadakan, terlebih karena sudah ada kontrak.
"Kontrak menggelar F1 Rusia ditandatangani 2010, jauh sebelum event yang diinvestigasi WADA, dan akan lanjut sampai 2025," ungkap promotor F1 Rusia, Rosgonki, dalam statement resminya, dilansir GridOto.com dari BBC.
"Kami percaya diri F1 Rusia akan tetap diadakan di 2020 dan tahun-tahun selanjutnya dan tetap mengundang semua orang ke Sochi. Tiketnya masih dijual penuh," tegasnya.
F1 sendiri bisa saja aman karena sanksi WADA tersebut sebenarnya tidak terlalu berhubungan dengan penyelenggaraan F1 Rusia.
(Baca Juga: Franco Morbidelli Akan Ikut Balap Sepang 8 Hours Akhir Pekan Ini)
Yang dilarang kan keikutsertaan atlet Rusia yang membela negaranya di ajang internasional.
Sedangkan di F1, Rusia hanya bertindak sebagai tuan rumah penggelar balapan.
Tapi di sisi lain, F1 di bawah naungan FIA, sementara FIA ada di bagian Komite Olimpiade Internasional dan juga WADA.
Tapi FIA sendiri juga belum memberikan keputusan atau pernyataan soal hal ini.
F1 Rusia adalah event yang besar tiap tahunnya bagi Rusia.
Presiden Vladimir Putin salah satu penggemar F1 di Rusia yang tentunya akan memperjuangkan keberlangsungannya.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | BBC |
KOMENTAR