GridOto.com - Mengisi oli sokbreker lebih banyak dari takaran standarnya memang bisa bikin sok menjadi lebih keras.
Praktik mengisi oli sokbreker melebihi kapasitas ini lumrah ditemukan di sokbreker depan.
Tapi kenapa mengisi oli sok lebih banyak memang membuat karakter sokbreker menjadi lebih keras?
"Soalnya jarak main sokbreker jadi terbatas. Seharusnya antara suling sok ada ruangan untuk meredam. Tapi saat diisi penuh sudah tertahan oleh oli dan bikin sok keras," sahut Ali dari Prima Shockbreaker kepada GridOto.
(Baca Juga: Bukan Cuma Pajangan, Ternyata Ini Fungsi Stabilizer Sokbreker Depan)
Oh ya, suling sokbreker yang ada di dalam sistem sok berfungsi untuk menahan oli.
"Semakin banyak atau besar lubang di suling, maka oli cepat mengalirnya sehingga reboundnya jadi cepat," sahutnya.
Intinya, lama atau tidaknya rebound sokbreker ditentukan dari lubang di suling sok ini.
Nah, buat kalian yang ingin karakter sok lebih keras cara gampangnya memang dengan menambah volume oli di sokbreker.
Namun, beberapa mekanik yang biasa garap sokbreker menganjurkan untuk volume oli bagusnya ikut rekomendasi pabrikan saja.
"Lebih baik volumenya sesuai dengan anjuran pabrik saja. Kalau mau empuk atau keras main di kekentalan oli sokbrekernya saja," sahutnya di bilangan Cibubur, Jakarta Timur.
Misalnya kapasitas oli sokbreker Yamaha NMAX anjuran pabrik itu 75 Ml.
Tapi banyak yang isi sokbreker depan Yamaha NMAX sampai 90 Ml.
(Baca Juga: Bisa Disetel Empuk Kerasnya! Ini Bedanya Sokbreker Belakang All New NMAX ABS dan Standar)
Memang urusan keras atau empuknya sesuai dengan kenyamanan pengguna yang bobotnya pasti berbeda-beda.
Kalau bobot pengendaranya enteng, tentu sokbreker yang keras bisa bikin motor jadi terasa gerobak.
Sebaliknya kalau bobot pengendaranya berat tapi sokbreker terlalu empuk pasti motor jadi terasa limbung.
Namun ternyata tingkat kekerasan sokbreker ada pengaruhnya juga lho ke pengereman.
"Sok depan terlalu keras, bisa bikin ban kurang menggigit. Traksi ban depan berkurang dan lebih cepat habis" ucap Hermawan Kentus, mekanik balap nasional.
Rem yang kurang pakem saat suspensi terlalu keras, akibat kurangnya kompresi sok yang membantu kerja rem selama pengereman.
Kompresi pada sokbreker adalah proses kerja saat sok mendapat tekanan untuk bekerja.
Keras dan tidaknya kompresi di sok depan dipengaruhi pada oli sokbreker dan juga lubang di suling.
(Baca Juga: Sokbreker Ohlins Buat Honda ADV150 Ini Harganya Rp 9 Juta)
Eddy Saputra bos Ohlins Indonesia juga mengatakan hal yang sama soal pengaruh rem dan sok depan ini.
"Saat proses pengereman, sok depan melalui kompresi ikut menahan gaya tekan yang terjadi pada motor. Kalau sok depan terlalu keras, motor jadi susah berhenti dan susah masuk ke dalam tikungan untuk di balap," ucap Eddy.
Hal itu terjadi karena sok depan tidak bisa turun menahan beban yang terjadi pada proses pengereman akibat terlalu keras.
Makanya, rem bisa menjadi kurang pakem karena traksi ban ke aspal bisa berkurang. Kalau seperti itu bisa memunculkan celaka juga tuh.
Oleh sebab itu setting sok memang enggak bisa sembarangan, harus sesuai dengan peruntukannya Bro!
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR