GridOto.com - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya hari ini meluncurkan sistem uji praktik pembuatan SIM secara elektronik yang biasa disebut e-Drives di Mapolda Metro Jaya, Kamis (5/12/2019).
"e-Drives sudah di-launching. Sehingga hari ini saja sudah bisa kita mulai, di seluruh Polda Metro bisa menggunakannya," kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusuf.
Yusuf mengatakan, ada empat jenis sensor yang dipasang di kendaraan maupun lokasi pengujian SIM pada sistem e-Drives.
Keempat sensor tersebut adalah Radio Frequency Identifiqation (RFID) yang dipasang pada kendaraan, passive infrared di garis awal dan akhir, vibration sensor pada patok jalur uji SIM, dan sensor ultrasonik pada mobil untuk uji SIM A.
(Baca Juga: Siap-Siap! Uji SIM Bakal Pakai Komputerisasi, Begini Mekanismenya)
Yusuf menjelaskan, saat kendaraan melakukan uji praktik pembuatan SIM, data dari masing-masing sensor akan dikirimkan langsung ke server yang ada di ruang monitoring.
Nantinya, data yang dikirimkan dari sensor-sensor itu diolah menjadi data statistik untuk dijadikan laporan penilaian dalam uji SIM.
Uji SIM dengan sistem e-Drives ini dapat digunakan bagi warga yang hendak mendapatkan SIM A ataupun SIM C.
"Jadi kalau pengendara menyentuh patok akan terdekteksi dengan komputer, sehingga ketika menyentuh hingga dua kali berarti dia enggak lulus. Buktinya akan di-print out, hasilnya akan diberikan," paparnya.
(Baca Juga: Street Manners : 'Tri Siap' Polisi Agar Pengendara Selamat di Jalan)
Peluncuran inovasi layanan publik ini dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, perwakilan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, Kapolri Jendral Idham Aziz, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Edi Pramono dan sejumlah Kepala Daerah dari Jakarta, Bekasi Kota dan Tanggerang Kota.
Dalam pembukaannya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Edi Pramono mengatakan, dinamika dan karakter yang dimiliki Kota Jakarta sangat khusus dari pada daerah lain.
Selain sebagai pusat pemerintahan negara, juga merupakan pusat perekonomian.
Jakarta memiliki prasarana pelayanan perkotaan yang terkait dengan jaringan pelayanan nasional dan bahkan internasional, yang salah satu aksesnya terlihat pada meningkatnya dinamika kriminalitas dan lalu lintas jalan.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR