GridOto.com - Untuk header knalpot aftermarket seperti ORD Exhaust memiliki perbedaan dengan header knalpot bawaan pabrikan.
Pada header ORD Exhaust memiliki tingkatan ukuran yang berbeda atau disebut step tubing.
Step tubing pada header knalpot ORD Exhaust memiliki fungsi yang penting untuk meningkatkan performa mesin.
Hal ini karena sistem gas buang pada mesin menghasilkan tekanan balik saat mesin bekerja.
Saat GridOto.com ngobrol dengan Odie R Sadikin pemilikk ORD Exhaust, dirinya menyebutkan bahwa penggunaan step tubing dimaksudkan agar mendapatkan perhitungan diameter pipa header yang pas dan mengurangi tekanan di sistem knalpot.
(Baca Juga: Begini Dampak Negatif Diameter Header Knalpot Mobil Terlalu Besar)
"Sebelum membuat header harus menggunakan rumus untuk menentukan diameter header knalpot," ucap Odie.
"Ini untuk mendapatkan rata-rata diameter header ideal dan mengurangi anti reversion," tambahnya.
Anti reversion ini merupakan tekanan balik saat piston menghasilkan kevakuman saat proses kerja mesin.
"Ini terjadi saat proses overlap pada klep dimana saat klep masuk dan klep buang terbuka bersamaan," sebut Odie yang beralamat di Jl. Pangkalan Jati II, Cipinang Melayu, Jakarta Timur.
Bila pipa header knalpot terlalu kecil maka tekanan balik semakin besar dan akan membebani kinerja mesin.
(Baca Juga: Oh Ternyata Begini, Perbedaan Downpipe dengan Header Knalpot Mobil)
Step tubing yang akan membantu mengurangi anti reversion yang besar pada header knalpot.
"Untuk ukurannya bisa berbeda-beda tergantung spesifikasi mobil. Sebagai contoh pada mesin balap yang membutuhkan diameter rata-rata pipa header 37 mm, maka ukuran header bisa dibuat step tubing dari awal 36 mm dan step ke ukuran 40 mm," beber Odie kepada GridOto.com.
Dengan enggak adanya beban tekanan balik berlebih pada header maka kinerja mesin bisa lebih baik.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR