GridOto.com - Sebanyak 391 Kepala Desa dan 10 Lurah di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, resmi dapat motor dinas baru yaitu Yamaha NMAX warna merah.
Bupati Klaten Sri Mulyani menyerahkan motor dinas baru Yamaha NMAX untuk 401 kepala desa (Kades) dan lurah se Kabupaten Klaten yang diadakan di Pendopo Pemkab Klaten, Selasa (26/11/2019).
Pada kesempatan tersebut juga diserahkan 26 unit motor baru jenis Honda Supra X 125 untuk 26 Kepala Seksi (Kasi) Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) se Kabupaten Klaten.
"Kami meminta kades dan lurah merawat motor dinas baru yang dipinjam-pakaikan Pemkab Klaten. Kemudian dengan motor baru agar kades dan lurah serta Kasi Trantibum memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Kades, lurah dan Kasi Trantibum agar ramah kepada masyarakat serta tidak membeda-bedakan masyarakat," pesan bupati.
(Baca Juga: Cuma Ganti Noken As Bawaan, Top Speed Yamaha NMAX Bisa Meningkat!)
Sementara itu Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Klaten, Muh Himawan Purnomo, SSTP MSi menjelaskan, biaya untuk pengadaan 401 unit motor Yamaha NMAX untuk kades dan lurah serta 26 unit Honda Supra X untuk Kasi Trantibum berasal dari APBD Perubahan tahun 2019.
Perinciannya untuk 401 unit motor Yamaha NMAX setiap unit harganya Rp27.500.000 sehingga jumlahnya Rp 11.027.500.000 dan 26 Honda Supra X setiap unit Rp 18.200.000 sehingga jumlahnya Rp 473.200.000.
Dikatakan, sebelum penyerahan motor untuk kades, lurah dan Kasi Trantibum, pada Senin, 25 November 2019 juga sudah diserahkan motor Suzuki Titan eks kades untuk Sekretaris Desa.
Motor eks kades yang digunakan untuk Sekdes masih dalam kondisi baik seperti ada spion, roda lengkap, mesin masih bagus, warna merah juga tidak berubah dan semoga dengan penyerahan sepeda motor untuk kades, lurah, sekdes dan Kasi Trantibum nantinya pelayanan untuk masyarakat Klaten semakin baik.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Bupati Klaten Serahkan Motor Dinas NMAX untuk 401 Kades dan Lurah
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Tribun Jogja |
KOMENTAR