GridOto.com - Mengikuti tren otomotif global, Mazda menjadi merek yang fokus menggarap segmen Sport Utility Vehicle (SUV), hatchback maupun sedan.
Namun, seperti yang diketahui, segmen Multi Purpose Vehicle (MPV) merupakan model yang digandrungi masyarakat Indonesia saat ini.
Menanggapi hal ini, Roy Arman Arfandy, selaku Presiden Direktur PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) mengatakan, pihaknya hanya bisa mengikuti principal Mazda di Jepang.
(Baca Juga: Soal Pemangkasan Fitur di Mazda2 Facelift, Ini Komentar dari EMI)
"Pertama, untuk produk MPV yang sesuai dengan pasar Indonesia, pasti kami ada riset," terang pria yang akrab disapa Roy ini, Jumat (22/11/2019).
"Kedua principal Mazda dari Jepang masih fokus ke SUV, sedan dan hatchback. Mau gak mau kami ikut keputusan di pusat," sambungnya.
Roy juga menyayangkan produk MPV Mazda seperti Biante yang disuntik mati tahun 2018 lalu.
"Tahun 2018 lalu kami masih punya Biante, padahal penjualannya lumayan di Indonesia," ungkap Roy lagi.
"Tapi karena secara global gak produksi lagi ya kami gak bisa jual," tambahnya.
Faktor ini juga yang membuat volume penjualan Mazda pada 2019 ini dikatakan menurun.
(Baca Juga: Mazda Serius Garap Segmen Mobil Premium di Indonesia)
"Penurunan penjualan kami di nasional sekitar 10 persen, kami juga kehilangan satu model yakni Biante di akhir 2018," papar Roy.
" Tahun ini kami gak punya lagi dan produk baru Mazda baru keluar di semester 2 ini jadi gak bisa nutupi penuruan penjualan di semester pertama," tutupnya.
Roy menambahkan, faktor itu yang membuat Mazda meluncurkan SUV 7 penumpang seperti All New CX-8.
Untuk mengubah gagasan mobil penumpang 3 baris enggak cuma untuk Minivan atau MPV saja.
Tapi dengan pentingnya lini produk MPV sebagai motor penjualan di Indonesia, akankah Mazda meluncurkan MPV terbaru tahun depan?
Menarik untuk ditunggu.
(Baca Juga: All New Mazda CX-8 di Indonesia Ogah Pakai Mesin Turbo, Ini Alasannya)

Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR