GridOto.com - Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy mengatakan, faktor terbesar untuk bisa memproduksi secara lokal mobil hybrid adalah melokalisasi baterainya terlebih dahulu.
"Terus terang faktor terbesar pasti baterai, untuk mencapai lokalisasi yang diharapkan, rasanya baterai harus dilokaliasasi di Indonesia," terang pria yang akrab disapa Anton ini saat ditemui di Surabaya, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Meski begitu Anton menambahkan, ada tiga komponen besar yang berbeda antara mobil hybrid dengan internal combustion engine (ICE), yakni motor listrik, inverter dan baterai.
(Baca Juga: Mobil Hybrid Toyota Bakal Diproduksi Lokal, Harga Bisa Jauh Lebih Murah!)
Namun menurutnya, nilai investasi yang paling mahal ada pada baterai.
Untuk itu, Anton menegaskan, bagi perusahaan manapun yang mau berinvestasi, pihaknya terbuka dan pastinya akan diajak berdiskusi.
"Nah pabrikan yang mau investasi untuk pengolahan (baterai) memang lagi kami tunggu, bagaimana perkembangannya dan lagi kami dorong juga," kata Anton lagi.
"Fokus kami adalah melokalisasi baterai, karena Toyota bukan pabrik baterai, kami harus kerja sama dengan pihak lain," sambungnya.
(Baca Juga: Toyota Targetkan Penjualan 1.000 Unit Mobil Hybrid Hingga Akhir Tahun 2019)
Lebih lanjut, Anton menjelaskan jika bicara negara di kawasan ASEAN, Malayasia dan Thailand sudah memiliki pabrik untuk inverter dan motor listrik.
Namun tetap, baterai adalah kunci.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR