Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Fakta Kemacetan Bikin Rugi Rp 65,7 Triliun, Apakah Jalan Berbayar Jadi Solusi? Ini Kata BPTJ

M. Adam Samudra - Kamis, 21 November 2019 | 10:01 WIB
Ilustrasi kemacetan yang terjadi di Jalur Nagreg saat arus balik Lebaran.
Tribunjabar.co.id
Ilustrasi kemacetan yang terjadi di Jalur Nagreg saat arus balik Lebaran.

GridOto.com - Kemacetan yang kerap terjadi di jalanan DKI Jakarta dan daerah-daerah penunjangnya ternyata telah membuat puluhan triliun dana menguap dari Indonesia.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono
mengatakan, itu berdasarkan perhitungan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

“Kemacetan di Jabodetabek sudah menimbulkan banyak kerugian dan menurunkan kualitas hidup manusia dan lingkungan, oleh karena itu pemecahan masalah kemacetan butuh partisipasi semua pihak,” kata Bambang di Jakarta, Kamis (21/11/2019).

Bahkan dari data Bappenas 2017 menyebutkan kerugian akibat kemacetan di Jakarta saja sekitar Rp 65,7 triliun rupiah/tahun.

(Baca Juga: Ada Efek Hormonal Jika Sering Terjebak Kemacetan? Ini Kata Psikolog)

Angka tersebut tentu akan berkembang lebih besar untuk lingkup Jabodetabek.

Selain itu polusi udara karena kemacetan lalu-lintas juga menyebabkan kualitas udara di langit Jakarta dan kota-kota di sekitarnya sering memburuk pada level yang membahayakan kesehatan dan menempati rangking atas terburuk di dunia.

Untuk diketahui, jalan berbayar atau dikenal Electronic Road Pricing (ERP) ditargetkan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk diberlakukan mulai 2020 mendatang.

Karenanya, masyarakat tidak perlu khawatir mobilitasnya akan terganggu.

(Baca Juga: Jakarta Akan Terapkan Jalan Berbayar, BPTJ : Yang Bikin Macet Makin Mahal Bayarnya)

Pasalnya,  ERP akan dilengkapi dengan kebijakan pendukung lainnya.

Misalnya apabila ketersediaan angkutan umum massal setempat belum memadai pasti akan dilakukan kebijakan pembenahan angkutan umum baik menyangkut jumlah maupun pelayanan. 

Untuk itu, ia menginginkan agar transportasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) bisa segara terintegrasi. 

Hal itu, katanya, untuk mendorong masyarakat beralih dari penggunaan kendaraan pribadi.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Bukan BeAT atau Vario, Ini Motor Matic Honda Yang Paling Laris di Bali

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa