GridOto.com - Tak melulu urusan mesin, Nissan diketahui juga meriset jok dan setir untuk alasan keselamatan.
Jok dan setir ini dibuat dengan kemampuan mendeteksi jika pengemudi kehausan dan dehidrasi.
Mereka menggandeng Droog, studio desain Belanda untuk mengembangkan teknologi ini.
Dikutip dari Autoexpress.co.uk, Droog merupakan perusahaan desain yang berbasis di Amsterdam.
Mereka mengembangkan tekstil yang bisa bereaksi terhadap keringat dengan mengubah warna.
Teknologi ini disebut Soak dan bekerja dengan mengubah warna jok jika pengemudi menghasilkan keringat dengan kadar garam tinggi.
(Baca Juga: Cuaca Panas, Apparel Riding Wajib Disesuaikan Agar Tidak Dehidrasi)
Artinya, jok ini bisa memberi tanda jika ia tengah dehidrasi.
Kalau warnanya jadi kuning, itu berarti orang tersebut lagi mengalami dehidrasi.
Tapi kalau biru gelap, artinya pengemudi sudah segar lagi.
Alasan dikembangkannya fitur ini berawal dari studi Loughborough University dan European Hydration Institue.
Yakni pengemudi yang mengalami dehidrasi sama bahayanya dengan saat mabuk.
Pengemudi yang dehidrasi di belakang kemudi akan melakukan kesalahan sama dengan pengemudi yang punya kadar alkohol 0,08 persen di dalam darahnya.
Angka tersebut merupakan batas yang diizinkan bagi pengemudi di Inggris.
Jadi Nissan mencoba menyadarkan pengemudi untuk drink and drive yang maksudnya tentu saja, minum air.
(Baca Juga: Kisah Dua Biker Senior dari Bali Keliling Asia, Sekarang Sudah di India, Sempat Dehidrasi dan Masuk RS)
Teknologi ini pernah disematkan di Nissan Juke untuk keperluan demo.
Meski begitu belum ada rencana untuk mengaplikasikannya di jalan raya.
Teknologi Soak hanya menunjukkan kalau Nissan mampu mengembangkan inovasi dan teknologi keselamatan.
Kalau bisa diterapkan di produk massal, pasti makin mantap ya.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | AutoExpress.co.uk |
KOMENTAR