GridOto.com - Setiap terjadi kecelakaan lalu lintas, naluri manusia selalu tergerak untuk membantu memberikan pertolongan.
Hanya saja orang yang menolong itu tidak semuanya mengerti tentang cara pemberian pertolongan bagi korban.
Akibatnya korban yang semula seharusnya bisa terselamatkan, ternyata luka yang dialami bisa lebih parah.
Dampak itu selain dipicu ketidakmengertian para penolong, juga disebabkan kepanikan.
(Baca Juga: Blak-blakan Direktur Sarana Transportasi Jalan Kemenhub: Zero ODOL Hindari Kecelakaan )
Untuk itu ada perlunya memahami tahap-tahapan dalam mengatasi trauma dan pertolongan pertama pada kecelakaan.
Agus Widodo perwakilan dari Global Dokter Indonesia menuturkan, ada tata laksana pertolongan pertama pada kecelakaan yang harus dipahami bagi penolong.
"Cara yang paling mudah untuk menolong korban kecelakaan adalah yang pertama kali harus memastikan bahwa Anda aman terlebih dahulu. Jangan sampai saat Anda menolong malah jadi korban (terduga tersangka)," kata Agus saat menghadiri kegiatan City Night Ride di Jakarta, Sabtu lalu (9/11/2019).
(Baca Juga: Video Kecelakaan Hebat OMR Honda Jazz di Sirkuit Sentul, 4 Mobil Terlibat, 2 Terbalik, Begini Kronologinya!)
Anggap sudah patah
Agus mengatakan, bahwa setiap melihat kecelakaan penolong harus berasumsi bahwa korban tersebut sudah alami patah tulang.
"Posisikan korban tidur terlentang jangan sampai dipindah-pindahkan. Kalau ada penolong lebih dari satu usahakan satu orang khusus untuk memegang kepala. Jadi saat dipindahkan ke tempat aman kepala korban tidak bergerak. Itu yang paling penting sekali," menurut https://idikotarembang.org.
Jangan Ditarik
Saat korban terjatuh dari kendaraan dan tergeletak di jalan, korban jangan ditarik. Jangan mengangkat kaki korban lebih dulu atau jangan mengangkat badan dan kepalanya terlebih dahulu.
Angkat tubuhnya secara keseluruhan ke lokasi yang lebih aman.
“Saat ditarik, kita tak tahu apakah ada bagian yang patah atau tidak. Misalnya patah di leher kan kita enggak tahu," ucapnya.
Pastikan Napas Korban
Cek napas korban. Cek korban apakah masih tersadar atau pingsan.
“Di luar negeri semua orang rata-rata sudah terlatih bagaimana menolong korban kecelakaan,” ungkapnya.
Jangan Sendiri
Mintalah orang lain untuk membantu. Jangan mengangkat korban sendirian. Panggil 2-3 orang saat mengangkat dan pastikan tubuh korban lurus, angkat keseluruhan.
“Kepala harus dipegang dan tubuhnya lurus,” kata Agus.
"Untuk menjadi seorang penolong yang pertama harus kuat mental, kedua jangan panik. Karena bila panik yang mestinya dilakukan dengan benar bisa jadi salah. Jadi misalkan memindahkan tubuh korban jika tidak benar itu hanya memperparah keadaan," tutupnya.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR