GridOto.com - Akhir Oktober kemarin, F1 baru saja meluncurkan mobil dan regulasi baru yang akan dipakai untuk musim 2021.
Di F1 2021, akan ada ubahan besar-besaran soal regulasi atau aturan yang akan dipakai, terutama soal finansial dan juga mobilnya.
Secara umum, tujuan utama regulasi F1 2021 adalah memperketat persaingan agar ajang balap mobil ini tidak ditinggal penggemar, atau bahkan malah bisa menarik lebih banyak penggemar.
Yang jadi sorotan tentu saja konsep mobil F1 2021 yang sudah dikenalkan, dengan desain futuristiknya yang mengundang pujian.
(Baca Juga: Indonesia Retro Race, Pelampiasan Mimpi Masa Muda di Gelaran ISSOM)
Banyak yang diubah dari mobil F1 2021 dibanding yang ada sekarang.
Dari mulai ujung spoiler depan, ban dan pelek, sidepod, dan banyak lainnya sampai dengan spoiler belakang dirombak total, yang tujuannya tentu untuk membuat persaingan semakin ketat dan balapan jadi menarik.
Sisi aerodinamika yang dirombak akan meminimalisir dirty air alias angin kotor yang membuat mobil di belakang sulit menempel mobil di depannya.
Tapi ada konsekuensi nih sob karena perubahan besar-besaran mobil F1 2021 ini.
Ternyata lap time mobil F1 2021 bakal lebih lambat dari lap time mobil F1 sekarang nih.
"Kami memperkirakan mobil akan 3-3,5 detik setiap putarannya," kata Nikolas Tombazis, bos FIA yang mengurusi soal ajang balap mobil single seater, dilansir GridOto.com dari Planet F1.
(Baca Juga: Turun Balapan dengan Mobil Lama, Dilema Antara Biaya dan Performa)
Tapi FIA tidak terlalu khawatir, karena targetnya bukan semakin cepat, tapi balapannya semakin ketat.
"Tapi kami tidak berpikir hal itu jadi parameter penonton. Kami merasa salip-menyalip adalah tujuannya, kami tidak fokus soal tingkat kecepatannya," tegasnya.
Tombazis mengaku konsep mobil baru F1 2021 tidak akan langsung sempurna dari segi performa, terutama soal aerodinamika.
Jadi wajar ketika mobil sekarang nantinya masih lebih cepat karena konsep aerodinamikanya sudah matang dan disempurnakan dari tahun ke tahun.
"Kami tidak bisa memprediksi bagaimana aerodinamikanya dibandingkan mobil sekarang, tapi mungkin sedikit lebih ketinggalan dari pengembangan mobil sekarang, tapi meski begitu percobaan di terowongan angin sudah cukup bagus," sambungnya.
(Baca Juga: Kondisi Kesehatan Legenda F1 Michael Schumacher Masih Dirahasiakan, Istrinya Bilang Begini)
Hal itu didukung juga oleh direktur olahraga F1, Ross Brawn.
Ross Brawn membandingkan dengan perubahan aerodinamika mobil F1 dari 2016 ke 2017.
Saat itu, mobil F1 dengan aerodinamika yang baru menjadi sangat cepat, jauh lebih cepat dari sebelumnya.
"Pengembangan aerodinamikanya membuat mobilnya lebih cepat, dan diharapkan membuat F1 lebih baik, tapi nyatanya malah membuat semakin buruk karena mobil tidak bisa saling menyalip, mobilnya cepat tapi tidak seru," katanya.
"Makanya pengalaman itu membuat semua orang tidak komplain soal mobil baru yang akan lebih lambat," tuntasnya.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | planetf1.com |
KOMENTAR