GridOto.com - Sobat yang doyan ngoprek motor pastinya enggak asing dengan Showa, Nissin, dan Keihin.
Memang Showa terkenal dengan sokbreker, Nissin dengan komponen pengereman, sedangkan dengar Keihin bikin ingat sama karburator.
Nah jangan kaget kalau suatu hari nanti kamu enggak bakalan menemukan merek-merek itu lagi.
Hal ini dikarenakan kerjasama Honda dengan Hitachi yang memungkinkan ketiga merek itu akan dilebur jadi satu.
(Baca Juga: Bukan Hasil Modif, Ini Honda Ape, Scrambler Imut dari Honda!)
Lantas, kenapa kerja sama itu bisa menghapus Showa, Nissin dan Keihin?
Rupanya karena Honda, memegang saham mayoritas di tiga perusahaan itu.
Karena pegang saham besar di tiga perusahaan itu, Showa, Nissin dan Keihin sering dipilih menjadi penyedia part OEM buat motor Honda.
Saat ini Honda punya 33,5% saham di Showa, 34.86% di Nissin dan 41.35% of Keihin.
Dikabarkan tiga perusahaan itu, akan digabung menjadi satu atap yaitu Hitachi Automotive Systems.
Lantas, apa tujuan Honda dan Hitachi melebur tiga perusahaan itu menjadi satu atap?
Ini demi kemudahan manajemen penyediaan dan riset part, yang kian hari semakin tinggi permintaanya.
Dengan bersatunya tiga perusahaan itu, proses riset part dan teknologi seperti ABS, kontrol traksi sampai suspensi elektronik akan semakin ringkas.
Belum lagi integrasi ini punya tujuan jangka panjang, untuk mempermudah riset teknologi mobil dan motor listrik.
Karena di tahun 2017, Honda mengumumkan kerja sama mereka dengan Hitachi dalam membuat motor listrik.
Namun buat penggemar merek Showa, Nissin dan Keihin jangan langsung kecewa.
Soalnya selain lebih familiar, Honda dan Hitachi sampai saat ini masih mempertahankan nama merek tersebut.
Belum lagi tiga perusaahan di atas masih aktif mengembangkan teknologi, terutama di arena balap seperti MotoGP.
Namun jangan kaget kalau di masa depan, tiga merek itu akan berganti nama menjadi Hitachi Automotive Systems ya...
Artikel ini pertama kali tayang di Motorplus Online.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Motorplus Online,Bennetts.co.uk |
KOMENTAR