GridOto.com - ayaknya fashion, modifikasi motor juga ikut berubah seiring berjalannya waktu.
Kalau saat ini sedang tren motor custom seperti tracker, cafe racer atau japstyle, atau mungkin juga Thailook style, di era awal tahun 2000 awal tren modifikasinya beda lagi.
Biar enggak lupa, yuk kita nostalgia lagi dengan tren modifikasi di era itu sekalian biar anak zaman now juga tahu.
Di era tahun 2000-an, modifikasi motor yang keren pokoknya harus ceper alias ground clearence-nya sangat rendah.
Apalagi kalau untuk ikut kontes, wah cepernya bisa makin ekstrim deh.
(Baca Juga: Modifikasi Simpel Elegan Yamaha TMAX, Pas Banget Jadi Inspirasi)
Motor ceper itu mayoritas sepaket dengan ban belakang yang posisinya dimajukan ke depan sehingga wheelbase jadi pendek.
Ukuran ban yang digunakan juga kecil atau yang sekarang kerap disebut ban cacing.
Selain itu ramai juga tren pelek bolong atau juga sering disebut hubless wheel.
Sementara itu untuk warnanya, di era itu didominasi oleh kelir-kelir yang terang dan ngenjreng.
Biasanya cat bodi menggunakan teknik airbrush dengan grafis tribal.
Atau kalau yang low budget biasanya menggunakan stiker-stiker dengan motif tokoh kartun.
Bodi yang warnanya ngejreng itu juga dipadu dengan warna krom yang melapisi bagian-bagan seperti mesin, sokbreker juga peleknya, full color deh pokonya!
(Baca Juga: Modifikasi Simpel Elegan Yamaha NMAX, Carbon Kevlar Saja Habis Rp 10 Juta!)
Tak hanya itu, biasanya motor modifan itu juga ditambah pernak-pernik seperti penambahan takometer, bahkan karburator tambahan yang ditempelkan sebagai hiasan.
Aura full color ini bahkan ada hingga ke bagian yang detil lo.
Yup, benar sekali jangan lupakan mur atau baut Posh warna-earni yang setia menempel di motor ya, hehehe.
Bahkan selang shower yang kerap ditemui di kamar mandi pun juga kerap dipakai lo
Karena warnanya yang krom dan bentuknya yang unik, selang ini kerap dipakai sebagai pembungkus kabel rem atau kopling, gokil deh!
Gimana, langsung nostalgia kan, hayo siapa yang dulu motornya dimodif macam begini? hehehe
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR