GridOto.com - Beberapa hari ini suhu udara panas yang tinggi terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
Dikutip dari kompas.com, menurut hasil pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG), suhu udara maksimum bisa mencapai lebih dari 39 derajat Celsius sejak 19 Oktober 2019.
Dampak suhu sangat panas karena posisi semu matahari berada di atas Indonesia ini diprediksi BMKG akan berlangsung sampai 10 hari ke depan.
Buat Anda yang memarkirkan mobil di bawah terik matahari dengan suhu udara panas yang tinggi, efeknya membuat suhu udara di dalam kabin meningkat drastis.
Udara panas di dalam kabin mobil ini sangat berbahaya.
(Baca Juga: Awas, Ini Bahaya Udara Panas Di Kabin Mobil )
Pasalnya, bahan plastik di dasbor, bangku, dan bagian lain dapat menghasilkan gas benzena (C6H6) setelah beberapa waktu berada di ruangan bersuhu tinggi.
Bagi manusia gas benzena ini bila terhirup bisa sangat berbahaya karena dapat menyebabkan terjadinya kanker.
Untuk mengeluarkan udara panas dari dalam kabin dengan cepat, maka seluruh jendela perlu dibuka lebar agar udara cepat bersirkulasi.
Dengan membuka jendela, suhu kabin akan lebih cepat turun.
Agar sirkulasi udara lebih cepat terjadi, setelah kaca dibuka lebar-lebar, hidupkan AC dengan posisi blower paling tinggi.
(Baca Juga: Perhatikan 3 Tanda-tanda Penting AC Mobil Sudah Harus Diservis)
Hal ini dilakukan untuk mendorong udara panas keluar kabin.
Selain menyetel blower AC di level tertinggi, setel sirkulasi AC di posisi terbuka.
Dengan setelan ini, udara luar akan terisap masuk dan mendorong panas keluar.
Setelah suhu di dalam dan luar kabin sama, Anda dapat menutup jendela dan mengubah sirkulasi AC kembali ke posisi tertutup.
Setelah itu, tinggal menunggu performa AC untuk menurunkan suhu mencapai level ideal sesuai kebutuhan.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR