GridOto.com - Pantas saja pembalap MotoGP tidak punya badan yang gemuk atau kelebihan berat badan.
Pasalnya, selain menjaga pola makan dan olahraga yang teratur, bobot pembalap MotoGP juga turun setiap habis balap.
Menariknya, bobot atau berat badan yang hilang setelah pembalap MotoGP lakukan balap tergolong besar.
Rata-rata pembalap MotoGP kehilangan 2 kg berat badannya setelah lakukan balap.
(Baca Juga: Mulai Rp 700 Ribuan, Knalpot B'Pro Racing Untuk CRF150 dan KLX 150)
Data ini diungkapkan oleh mantan pembalap MotoGP asal Inggris, Bradley Smith.
Menurut Smith, olahraga MotoGP ini jauh lebih menguras tenaga dari yang orang bayangkan.
"Balap MotoGP ini lebih melelahkan dari yang para pengamat bayangkan. Sebab, balap MotoGP ini punya kombinasi tuntutan fisik yang intens dan digabung lingkungan balap yang ekstrem," tutur Smith yang saat ini menjadi test rider.
Smith menambahkan, tuntutan terhadap fisik pembalap akan sangat dirasakan saat balap di sirkuit dengan suhu udara lebih dari 35 derajat celcius.
(Baca Juga: Kunci Canggih Aprilia Shiver 900, Maling Pasti Garuk Kepala!)
"Saat balapan dalam kondisi seperti itu, kami para pembalap bisa kehilangan 2 liter cairan tubuh dalam 45 menit waktu balapan," yakinnya.
Angka 2 liter itu sama dengan 2 kg yang berarti bobot pembalap rata-rata berkurang 2 kg setelah balap dalam kondisi panas.
Hilangnya bobot pembalap itu akibat cairan tubuh yang keluar menjadi keringat selama balapan berlangsung.
Makanya, meski terlihat gampang dan hanya mengendarai motor, nyatanya fisik dan tenaga pembalap MotoGP juga terkuras hebat selama balapan.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR