GridOto.com - Membeli mobil bekas (mobkas) tentu banyak hal yang harus dipertimbangkan, terlebih lagi jika Anda belum pernah memiliki mobil sebelumnya.
Unikya muncul anggapan bahwa membeli mobil bekas pemakaian wanita lebih bagus, karena dianggap lebih rapi dan jarak tempuh yang relatif pendek.
Lantas, benarkah anggapan seperti itu?
Herjanto Kosasih, selaku Manager Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua menjelaskan, gender tidak bisa menjadi patokan bagus tidaknya kondisi mobil bekas yang dijual.
(Baca Juga: Iwan Setiawan, 'Pesulap' Mobil Bekas Jadi Jip Klasik Seharga Rp 50 Juta, Pesanan Membludak Hingga 2020!)
"Itu zaman dulu, kuno itu," kata pria yang akrab disapa Herjanto ini saat dihubungi GridOto.com, Selasa (15/10/2019).
"Ya tidak seperti itu (jadi patokan), namun tidak menutup kemungkinan juga bahwa itupun benar," sambungnya.
Herjanto menambahkan, justru banyak ditemukan kalau mobil bekas pemakaian perempuan lebih rusak, jika dibandingkan dengan pemakaian bekas pria.
"Kenapa? Logiknya perempuan itu kan pada dasarnya enggak mau tahu masalah mobil, yang penting kan bisa jalan. Nah, kalau dasarnya itu ya gimana gitu, pasti biasanya enggak sebaik pria," ungkap Herjanto lagi.
"Namun enggak semua pria juga mau tahu (kondisi mobilnya) dan tidak juga semua wanita tidak tahu atau tidak memperhatikan kondisi mobilnya. Tapi kebanyakan biasanya ditemukan seperti itu," imbuhnya.
(Baca Juga: Mobil Bekas 'Mewah' Di Bawah Rp 250 Jutaan, Bisa Dapat Honda Accord, Audi A4, hingga Toyota Camry.)
Lebih lanjut, Herjanto menjelaskan bahwa ada empat hal yang harus atau wajib diperhatikan seseorang dalam membeli mobil bekas.
Umumnya, lakukan pengecakan dahulu pada bagian eksterior, ruang mesin, pengetesan jalan, serta kelengkapan surat-suratnya agar tidak menyesal pada saat membelinya.
"Bodi mulus, mesin bagus, kaki-kaki bagus, sama surat-surat lengkap. Keempat itu harus tahu dan tidak bisa salah satu, sebaiknya," papar Herjanto.
"Tapi balik lagi kan orang itu masalah budget, harus ada yang dikorbankan. Tapi kalau baru pertama punya mobil yang penting mesinnya harus bagus, kalau enggak repot tuh mogok lagi-mogok lagi," tutupnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR