GridOto.com - Jika Anda pemilik kendaraan baik itu roda empat maupun roda dua, istilah turun mesin mungkin sudah pernah Anda dengar atau lihat beberapa kali.
Turun mesin atau sering juga disebut overhaul, lekat kaitannya dengan perawatan kendaraan.
"Turun mesin atau overhaul adalah istilah untuk proses pelepasan mesin dari sasis kendaraan untuk selanjutnya diperiksa dan ditangani masalahnya," terang Totok Trilaksono, Kepala Bengkel Auto2000 Rajabasa, Lampung.
Istilah turun mesin seringkali menjadi momok menyeramkan bagi pemilik mobil, padahal proses tersebut justru untuk memperbaiki masalah atau kerusakan yang sedang dialami oleh tunggangan kesayangan.
"Mungkin menyeramkan karena banyak yang tidak siap dananya ya. Karena memang memakan biaya yang lumayan," ujar Totok.
(Baca Juga: Meremajakan Mesin Mobil Tua, Pilih Overhaul atau Engine Swap?)
Alasan pelepasan mesin dari sasisnya adalah agar para teknisi dapat memeriksa dengan lebih seksama tiap komponen secara lebih leluasa.
Turun mesin atau overhaul sendiri terbagi dua jenis.
"Mesin sendiri ada dua bagian, yaitu block dan cylinder head. Kalau memang masalahnya ada di cylinder head maka hanya bagian atas saja di-overhaul. Biasanya disebut top overhaul atau turun mesin setengah," sebut pria pehobi sepeda gunung dan motor trail ini.
Komponen yang diganti saat turun mesin sendiri cukup beragam, bisa piston, setang piston, metal mesin, bergantung pada kerusakan atau kondisi komponen tersebut.
Tak hanya mesin, girboks pun juga bisa mengalami overhaul.
(Baca Juga: Berapa Biaya Jasa Turun Mesin Mobil Korea di Bengkel Spesialis?)
Overhaul sendiri tidak memiliki standar interval kilometer yang pasti.
"Umumnya dilakukan ketika sudah ada gejala kerusakan pada mesin. Entah itu knalpot berasap, oli mesin mudah habis, atau ada suara kasar dari mesin," ungkap Totok.
Biaya yang dibutuhkan dalam turun mesin biasanya juga bergantung dengan pengerjaan dan kerusakan komponen pada mesin mobil.
"Kisarannya ada di Rp 15 - 25 juta," tutup Totok.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR