GridOto.com - Impor bahan bakar minyak (BBM) yang semakin melejit bisa menjadi masalah yang akan membebani ekonomi Indonesia ke depan.
Melansir dari Tribunnews.com, hal ini disampaikan oleh Deputi I Kepala Staf Kepresidenan, Darmawan Prasodjo.
Menurutnya, dalam sepuluh tahun ke depan impor BBM di Indonesia bakal menghambat pertumbuhan ekonomi.
Hal ini lantaran besarnya biaya impor yang terus meningkat karena didukung juga dengan pertumbuhan kendaraan bermotor dari tahun ke tahun.
Darmawan menjelaskan, Indonesia saat ini harus mengalokasikan lebih dari Rp 300 triliun setiap tahun untuk mengimpor minyak mentah maupun olahan.
(Baca Juga: Menuju Era Elektrifikasi, BPPT Siapkan Fasilitas Uji Propulsi untuk Kendaraan Listrik)
"Apabila Indonesia mengimpor BBM sebesar Rp 140 triliun saja atau 1 persen dari PDB kita, itu bisa mengurangi satu persen pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Darmawan, Rabu (9/10/2019).
"Kalau impornya sekitar Rp 320 triliun sampai Rp 340 triliun, pengurangannya terhadap pertumbuhan ekonomi sekitar 2,4 persen sampai 2,5 persen,” imbuhnya.
Semula, pemerintah menargetkan pembangunan jalan baru nasional sepanjang 2.600 kilometer, namun realisasinya lebih dari 3.000 kilometer.
Akibatnya, pembelian mobil oleh masyarakat juga mengalami peningkatan.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | tribunnew.com |
KOMENTAR