GridOto.com - Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) mengadakan workshop bersama Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Indonesia (MASKEEI) menjelang penyelenggaraan acara Hari Listrik Nasional ke-74 pada Rabu, (2/10/2019).
Workshop kali ini berdiskusi tentang dampak pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai terhadap industri otomotif dan sistem ketenagalistrikan di Indonesia.
Berlokasi di Hotel Mercure Gatot Subroto, Jakarta Selatan, diskusi ini memberikan solusi soal pembersihan polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan konvensional.
Nah, salah satunya adalah dengan mobil listrik.
(Baca Juga: Pakai Kendaraan Listrik di Jakarta, Biaya Pajak dan Parkirnya Akan Diberi Keringanan!)
Seperti yang disampaikan oleh Barman Tambunan, Direktur Pusat Teknologi Permesinan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
"BPPT mendukung flagship RRN baik di kendaraan listrik maupun sistem penyimpanan energi," ujar Barman saat presentasi, Rabu (2/10).
Soal regulasi kendaraan listrik, Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), Ahmad Safrudin atau akrab disapa Puput masih mempermasalahkan soal kebijakan nasional seputar kendaraan listrik di tanah air.
"Sebenarnya secara pengetahuan teknologi dan sebagainya kan kita tuh bisa menerapkan itu, cuma yang menjadi problem itu adalah kebijakan nasional," ujar Puput kepada GridOto.com, Rabu (2/10).
(Baca Juga: Federal Oil: Produk Pelumas Kendaraan Listrik Sudah Siap, Kalau Mau Tinggal Angkut)
Soal infrastruktur untuk kendaraan listrik seperti charging stadion pun akan mengikuti ketika kendaraan listrik mampu bersaing dengan kendaraan konvensional.
"Ketika mobil listrik bisa melakukan penetrasi pasar di Indonesia, nantinya infrastruktur itu akan mengikuti," tutur Puput.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR