GridOto.com - Bagi pencinta otomotif roda dua di Indonesia, mungkin sudah tidak asing ketika mendengar nama Probike.
Bagi yang belum tahu, Probike dikenal sebagai dealer yang menjual berbagai merek motor yang unitnya didatangkan dari luar negeri.
Berdiri sejak tahun 2002, Probike memang menjual motor CBU semisal Honda Monkey atay Honda CBR600 RR, beserta sparepart dan aksesorinya.
Ternyata dalam bisnisnya, menurut Owner Probike, Hendrik David, Probike tidak bersaing dengan pabrikan motor di Indonesia.
(Baca Juga: Blak-blakan Triyanto Limantoro : SPLU Menunggu Regulasi Kelistrikan)
"Probike itu hanya melengkapi kekurangan dan kekosongan unit motor yang gak ada di pabrikan. Jadi Probike tidak berkompetisi dengan pabrikan kami hanya meramaikan saja," ujar Hendrik kepada GridOto.com, Selasa (24/9/2019).
Hendrik menerangkan, cara Probike menutupi kekurangan pabrikan yaitu dapat mendatangkan motor CBU yang belum diluncurkan lebih cepat dari pabrikan.
"Selain menutupi kekurangan stok motor dari pabrikan, Probike ini seperti project khusus lah. Mau pesan motor dari luar negeri, seminggu udah sampai," terang Hendrik.
"Sementara kalau pabrikan mau datangin unit buat dijual di Indonesia kan butuh waktu buat analisa pasar dan prosesnya panjang," lanjut Hendrik.
(Baca Juga: Blak-blakan Andi Setiawan: Kaca Film Terlalu Mahal, Enggak Masuk Akal!
Hendrik mengungkapkan, walau prosesnya lebih cepat, motor yang didatangkan Probike dari luar tetap harus di uji tipe dahulu.
"Uji tipe tetap perlu kami lakukan dulu, semua motor yang di atas 50 cc itu harus uji tipe dulu per-jenis atau tipe kendaraan dari setiap merek," ungkap Hendrik.
Namun menurutnya, bisnis pendatangan motor impor atau CBU ini sedang kurang bergairah.
"Sejak 2 tahun lalu sudah terasa, pertama, motor sudah banyak yang dibuat di dalam negeri kualitasnya juga bagus. Kedua pemerintah sudah membatasi kuota produk impor misalnya dari 200 unit motor sekarang jadi 50 unit per-tipenya" jelas Hendrik.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR