GridOto.com - Remap atau remapping ECU merupakan salah satu alternatif dalam meningkatkan performa mobil Anda.
Dengan melakukan remapping ECU, variabel atau data pada ECU standar diubah menggunakan sebuah software khusus untuk sesuai dengan keinginan pemilik mobil.
Untuk melakukan hal ini, seorang tuner dengan alat tuning dibutuhkan.
Meski Indonesia sudah memiliki beberapa tuner kondang, ada beberapa tuner luar negeri yang menawarkan program mapping aftermarket untuk berbagai jenis mobil.
Namun, sebelum membeli program remap dari tuner luar negeri tersebut, ada hal yang perlu Anda perhatikan.
(Baca Juga: Remapping ECU vs Pasang Piggyback, Apa Perbedaan dari Keduanya?)
"Satu hal utama yang harus diperhatikan adalah stage dan oktan bahan bakar yang ditawarkan oleh sang tuner," ungkap Ovi Sardjan, Tuner Khatulistiwa Suryanusa, Jakarta Pusat.
Ovi mengungkapkan biasanya map yang ditawarkan memiliki berbagai stage yang bisa dipilih.
"Biasanya stage 1 untuk mesin standar, dan stage 2 contohnya untuk yang sudah ganti knalpot dan lepas katalis," terang pria ramah tersebut.
Stage tersebut harus disesuaikan dengan spesifikasi mobil agar map yang dibeli sesuai dengan yang dibutuhkan.
Selain itu, oktan bensin harus diperhatikan karena berperan cukup krusial.
(Baca Juga: Remap ECU Mobil Bisa Menjadi Bahaya, Kalau Dilakukannya Seperti Ini)
"Kalau beli program dari Amerika, jangan samakan oktan mereka dengan kita. Karena kita pakai satuan RON (Research Octane Number). Contohnya octane 91 di sana, berarti setara dengan RON 95," terang Ovi.
"Karena hubungannya dengan timing pengapian, jika dia pakai map oktan tinggi yang tak sesuai dengan RON kita, akhirnya mobil ngelitik. Dan dalam jangka panjang tentu bisa merusak mesin," tutupnya.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR