GridOto.com - Pemprov Jawa Barat bersama pemerintah Kabupaten dan Kota kembali mematangkan rencana pembangunan Jalan Tol Bandung-Garut-Tasikmalaya-Ciamis-Banjar-Pangandaran, pada rapat koordinasi di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (25/9/2019).
Pada rapat kali ini, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta semua pihak, terutama kepala daerah yang kawasannya terlewati jalur tol tersebut untuk tidak lagi mengubah-ubah trase.
Sehingga penetapan lokasi atau penlok yang merupakan kewenangan Pemprov Jabar segera dilakukan.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan tol yang memiliki panjang lebih dari 100 kilometer tersebut terbagi dalam dua seksi.
Seksi pertama pembangunan dimulai dari Gedebage, menyambung ke selatan ke Kabupaten Bandung, Garut, sampai Tasikmalaya.
Kemudian tahap dua dibangun dari Tasikmalaya-Ciamis-Banjar-Pangandaran, sampai Cilacap.
(Baca Juga: Proyek Jalan Tol Bandung-Tasikmalaya Diperpanjang Sampai Cilacap, Tahun 2022 Ditargetkan Beroperasi)
Pengelola pembangunan tol sudah diputuskan, kata Emil, dengan pemilik konsorsiumnya adalah PT Jasa Marga," kata kata Ridwan Kamil, dikutip dari TribunJabar.id.
"Pembebasan lahan sekaligus pembangunan jalan tol ini rencananya dimulai pada 2020," lanjutnya.
"Semua sudah diputuskan pemilik konsorsiumnya PT Jasa Marga yang akan mengelola, terbagi dua tahap. Tahap pertama Rp 60 triliun, sampai Tasikmalaya. Tahap duanya kurang lebih sama seperti itu. Pembebasan lahan sama mahalnya dengan konstruksi," jelasnya.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Tribunjabar.id |
KOMENTAR