GridOto.com - Johann Zarco tidak hanya membuat KTM kesal, bahkan pembalap Yamaha juga mendapat dampaknya, kok bisa? Begini penjelasannya.
Usai keluarnya Johann Zarco, bos KTM, Pit Beirer, semakin menyadari perbedaan 2 jenis mesin yang ada di MotoGP.
Pertama adalah mesin inline-4 yang dipakai Yamaha dan Suzuki, serta V4 yang dipakai Honda, Ducati, KTM, dan Aprilia.
"Sekarang semua sudah belajar bahwa ada 2 tipe mesin. Ada yang mudah dikendalikan dan ada yang sangat berbeda, sangat menuntut tenaga dari pembalap," kata Pit Beirer dilansir GridOto.com dari Speedweek.com.
"Keduanya beda, tapi sama bagus karena semuanya memenangkan balapan," imbuhnya.
(Baca Juga: Sudah 10 Negara Ikut Uncle Hard Enduro 2019 di Indonesia, Berikut Nama Rider-nya!)
Awalnya, Pit Beirer mengira Johann Zarco yang tampil bagus di atas motor Yamaha akan jadi pembalap hebat yang membawa KTM semakin maju.
"Kami kagum dengan Johann. Kami melihat petarung dan dia tidak peduli dengan material apa yang dipakainya. Dia tidak komplain dengan timnya saat di Yamaha dan tidak pernah iri dengan material apa yang dipakai tim pabrikan," sambungnya.
"Tapi dia lebih cepat dari Rossi dan Vinales. Itu dia pembalap yang kita butuhkan," jelasnya.
Perbedaan KTM dan Yamaha awalnya dianggap tidak akan seberpengaruh itu, nyatanya tidak.
Bersama KTM, Zarco gagal dan bahkan sangat jauh dari harapan.
Banyak pelajaran yang diambil KTM dari kejadian memalukan dengan Johann Zarco ini.
"Dengan pelajaran ini, aku tidak akan mau memakai pembalap Yamaha lagi," tegas Pit Beirer.
YZR-M1 memang dikenal sebagai motor yang bisa mudah dikendalikan, termasuk oleh pembalap rookie.
Intinya, Pit Beirer kapok kisah bersama Zarco terulang lagi, pembalap yang tampil bagus di atas YZR-M1 malah sangat kesulitan di atas motor lain.
Terutama buat KTM di mana motornya sekarang masih berada di bawah level kompetitif, bakal susah kalau merekrut pembalap yang biasa pakai YZR-M1.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | speedweek.com |
KOMENTAR