GridOto.com - Sering kali mengganti pelek dilakukan dengan cara subtitusi dengan pelek orisinal seken pabrikan mobil lain.
Pelek orisinal bawaan pabrikan dirasa cukup ampuh meningkatkan penampilan mobil namun sisi keamanan dan kenyamanan tidak dikorbankan.
Pelek orisinal seken dari mobil lain diklaim jauh lebih kuat dan harganya lebih terjangkau.
Lalu bagaimana si cek bagian pelek agar bisa digunakan dengan baik.
Hal ini langsung dijawab oleh Arizon, pemilik bengkel Duta Motor spesialis menjual pelek orisinal seken dari berbagai jenis mobil yang beralamat di Jl. M. Hasibuan No.60, Bekasi.
Setidaknya ada 3 hal penting untuk cek kondisi pelek orisinal seken.
(Baca Juga: Ganti Pelek Lebih Besar di Mobil, Ada Efeknya Terhadap Power Steering?)
1. Cat Pelek
"Pengecekan paling dasar bisa dilihat dari warna pelek yang harus orisinal. Bila sudah dilakukan repaint atau di cat ulang bisa jadi pelek ada masalah seperti penyok atau ada bagian yang rusak," sebut Arizon atau akrab disapa Pak Jon.
Urungkan niat membeli pelek bila cat sudah tidak orisinal.
Cat pelek yang orisinal pun lebih tahan lama dibanding dengan repaint.
2. Bibir Pelek
Nah, bagian in yang rentan rusak karena posisinya yang paling dekat dengan jalan.
Bila pemilik pelek sebelumnya pernah mengalami kempes ban lalu pelek terus dipergunakan, bisa saja bagian bibr pelek mengenai aspal.
Atau bahkan juga pernah mengalami benturan keras seperti jalan berlubang.
Pastikan bagian ini mulus tanpa adanya penyok.
(Baca Juga: Memilih Pelek Aftermarket Xpander, Sesuaikan Dengan Bujet Dan Aliran)
3. Palang Pelek
Tidak hanya bagian bibir pelek yang mengalami kerusakan.
Bagian palang pelek pun sering kali rusak karena benturan yang teramat keras.
"Walau memang secara kualitas pelek orisinal bawaan mobil sudah bagus, tapi kondisi palang pelek juga harus selalu diperhatikan. Jangan sampai ada bagian yang retak," tambah Pak Jon.
Bagian palang pelek yang retak ini bisa sangat berbahaya bila digunakan.
Jadi jangan pernah membeli pelek dengan palang pelek yang rusak.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR