GridOto.com - Massa pengunjuk rasa di depan Kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Surakarta mengamuk dan berakhir rusuh.
Beberapa diantaranya melakukan pengerusakkan kendaraan bermotor, yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Salah satunya adalah Honda Vario Techno 125 berkelir hitam dengan striping merah abu-abu berpelat nomor AD 6268 YA.
Skuter matik (skutik) diketahui milik Yuliantoro, selaku Divisi Humas dari Polresta Surakarta.
(Baca Juga: Video: Aksi Anarkis Tawuran 'Sahur on the Road' Jakarta, Motor Sampai Ditinggal Saat Dipukuli Dengan Bambu)
Sebelumnya, massa menerobos masuk ke halaman Kantor DPRD yang sudah disediakan tempat untuk berorasi dan menyampaikan aspirasinya.
Namun tiba-tiba terjadi aksi melempar batu yang dilakukan oknum pengunjuk rasa yang memancing amarah pengunjuk rasa lain.
Tak dapat dielak, aksi kerusuhan pun sempat terjadi.
Massa yang saat itu duduk berteduh di sekretariat DPRD Surakarta pun ikut mengamuk.
(Baca Juga: Sempat Ditutup Karena Unjuk Rasa, Jalan Adi Sucipto Solo Mulai Dibuka)
Di sebelah Sekretariat yang merupakan parkiran sepeda motor menjadi korbannya.
Beberapa sepeda motor sempat dilempari batu dan dirubuhkan oleh massa.
Beruntung, petugas yang menjaga keamanan yang terdiri dari Brimob dan kepolisian Surakarta dapat memukul mundur massa yang memanas.
Sehingga aksi anarkis dapat dihindari.
Yuliantoro yang motornya menjadi korban mengaku, memarkir Honda Vario Techno 125 miliknya di tempat parkir Sekretariat DPRD.
(Baca Juga: Terjadi Unjuk Rasa, 9 SPBU di Jayapura Ditutup Hindari Amukan Masa)
Karena aksi tersebut, motor miliknya pun ikut ambruk dan terdapat bekas di sekujur bodi.
"Untung cuma segini mas, enggak banyak," ujar Yuliantoro kepada GridOto.com, Selasa (24/9/2019).
Tidak hanya itu, skuter matik buatan Honda berkubikasi 125 cc ini mengalami pecah di bagian bodi dan baret di beberapa bagian motor.
Yuliantoro sendiri menyayangkan aksi yang sebelumnya damai ini, tiba-tiba menjadi rusuh karena beberapa oknum saja.
Dengan ini ia berharap kerusuhan tidak berlanjut lagi.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR