GridOto.com - Jorge Lorenzo masih belum bisa memberikan performa terbaik di Repsol Honda usai seri Aragon, Minggu (22/9/2019).
Lorenzo hanya mampu finish di urutan 20, hanya Hafizh Syahrin yang berada di belakangnya.
Belakangan muncul isu Lorenzo bakal pensiun di akhir tahun ini.
Meskipun Lorenzo masih punya kontrak satu tahun lagi di musim depan bersama Honda.
(Baca Juga: Cangkok Piston Honda Sonic 125 di CS1, Kompresi Mesin Meningkat !)
"Kondisi saya saat ini sedang cukup berat, saya merasa tidak menikmati balapan seperti ketika bersama Yamaha atau Ducati," terang Lorenzo seperti dilansir Speedweek.com.
Honda nampaknya tidak ingin membayar mahal Lorenzo di angka 3-4 Juta Euro, sementara ia sama sekali tidak menemukan performa teraik.
"Sekarang keputusan ada di tangan Lorenzo," bilang bos tim Repsol Honda, Alberto Puig.
Repsol Honda dikabarkan sudah mendekati calon pengganti Lorenzo jika ia memang pensiun di akhir musim nanti.
(Baca Juga: Inilah Syarat Marc Marquez Kunci Gelar MotoGP 2019 di Thailand)
Bukan Johann Zarco yang baru saja diputus kontraknya oleh KTM.
Test rider HRC, Stefan Bradl justru jadi kandidat kuat rider Repsol Honda tahun depan.
Secara hasil, Bradl justru bisa tampil lebih baik dari Lorenzo dengan dua kali menembus posisi 10 besar.
Sementara posisi finish terbaik Lorenzo bersama Honda hanya berada di urutan 11 di seri Le Mans, Prancis.
(Baca Juga: Tak Bersinar di MotoGP Aragon, Valentino Rossi Keluhkan Masalah Ban)
Bradl memang mengakui perannya di HRC kini lebih besar meskipun ia hanya menjadi test rider.
Jika Bradl berhasil menggeser Lorenzo ini menjadi titik balik karir rider Jerman tersebut setelah terakhir turun MotoGP semusim penuh bersama Aprilia di tahun 2016.
"Orang-orang di HRC melibatkan saya lebih banyak dalam pengembangan motor," ucap Bradl yang turun 4 kali musim ini bersama Honda.
"Tapi sejauh ini saya hanya mengumumkan tahun depan masih bersama Honda menjadi test rider," tutup Bradl.
(Baca Juga: Menang di MotoGP Aragon, Marc Marquez Akui Strateginya Berjalan Mulus)
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR