GridOto.com - Kementerian Perhubungan akan menutup sejumlah perlintasan kereta sebidang dengan volume lalu lintas harian rata-rata (LHR) yang tinggi.
Kemenhub akan menggantinya dengan pelintasan kereta tidak sebidang.
Staf Ahli Menteri Bidang Logistik, Multimoda dan Keselamatan Perhubungan Kementerian Perhubungan Cris Kuntadi menilai, bahwa saat ini terdapat 112 titik perlintasan sebidang yang rawan kecelakaan di Pulau Jawa.
"Provinsi Jawa Barat ada 45 perlintasan, Banten 45 perlintasan, Jawa Tengah 30 perlintasan, Jawa Timur 37 perlintasan dan DKI Jakarta ada 45 perlintasan,” kata Cris di Jakarta, Kamis (19/9/2019).
(Baca Juga: Banyak Korban di Perlintasan Sebidang, Pengamat Transportasi : Polisi Harus Tindak Tegas Pelanggar)
Untuk itu, ia memberikan saran dan solusi terkait permasalahan perlintasan sebidang.
"Salah satu solusinya dengan menutup beberapa perlintasan lalu menggabung atau membangun frontage road, fly over/underpass atau mengalihlan kendaraan ke jalan alternatif," jelas Cris.
“Selain itu, membangun koordinasi dan pembagian tugas antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, perlu dilakukan peninggian baan, memastikan pengembang perumahan tidak memungkinkan munculnya perlintasan sebidang baru, untuk jangka panjang bisa dilakukan pembangunan jalur khusus kereta layang.
(Baca Juga: Perlintasan Sebidang Tanggung Jawab Siapa? Begini Kata Kemenhub)
Karenanya lanjut dia, perlu ada pendekatan persuasive kepada masyarakat akan pentingnya keselamatan yang lebih intensif melalui sosialisasi dan koordinasi secara konsisten.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR