GridOto.com - Memasuki kuartal ketiga 2019 ini, hujan sudah mulai turun nih sob di beberapa kawasan di Indonesia.
Walaupun belum merata, para bikers harus siap sedia jas hujan dan perlengkapan lainnya.
Selain itu, ada beberapa istilah penting nih khusus untuk pemotor, apalagi di musim hujan.
Tujuannya jelas sob, ya biar enggak terjadi hal yang bisa bikin celaka.
(Baca Juga: Street Manners: Jangan Sampai Didenda Karena Gak Bawa Segitiga Pengaman, P3K, Dan Tool Kit Di Mobil)
Mengerem laju motor saat sedang berada di jalan yang tergenang air tidak boleh sembarangan.
Salah teknik atau perlakuan kamu bisa saja mencium aspal basah sob.
Permukaan jalan yang digenangi air dapat menyebabkan gejala mengambang atau Aquaplaning.
Tingkat kesulitan pengereman pada kondisi jalan seperti ini lebih tinggi.
(Baca Juga: Street Manners : Benarkah Jika Berjalan di Jalur Kiri Rentan Terkana Ranjau Paku?)
"Naik motor juga tentu bisa kena Aquaplaning, batu tipis saja dilemparkan di air akan melayang-layang kan? Apalagi motor dengan kecepatan tinggi dan berada di atas permukaan air berupa genangan," kata Jusri Pulubuhu, dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) saat dihubungi GridOto.com, Selasa (17/9/2019).
"Walaupun bannya tipis, tapi kecepatannya tinggi maka akan terjadi sebuah gaya mengangkat. Nah, ini yang disebut dengan Aquaplaning," imbuhnya.
Jelas, karena traksi ban akan menurun drastis, terlebih lagi pada kecepatan lebih tinggi.
Kalau pengereman bertumpu pada ban depan, motor akan mudah melintir.
Sedangkan kalau hanya menggunakan rem belakang, risikonya bisa sliding.
(Baca Juga: Street Manners: Pejalan Kaki Harus Diprioritaskan, Tapi Jangan Nyeberang Sembarangan Juga)
Hal paling penting yang harus dihindari adalah ban tidak mengunci.
Jadi, jika terjadi gejala aqua planning usahakan untuk mengerem secara perlahan sambil mengarahkan motor ke tempa yang aman.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR