GridOto.com - Sedang ramai nih soal pro dan kontra masalah eksploitasi anak di bawah umur, antara salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Pada akhirnya, ajang perekrutan bakat muda di ajang bulu tangkis oleh salah satu perusahaan rokok itu pun dihentikan.
Terlepas dari itu, ternyata dunia balap motor tanah air juga dipantau.
Hal itu diungkap oleh salah satu promotor balap, seperti dilansir GridOto.com dari MOTOR Plus-online.com.
(Baca Juga: Cal Crutchlow Isyaratkan Akan Pensiun di Akhir Musim 2020 Nanti, Ini Penyebabnya)
Kabar yang beredar, salah satu kelas balapan yang melombakan peserta di bawah umur diawasi oleh KPAI.
"Bukan gosip, tapi kita sudah diawasi. Minggu kemarin sempat di-meeting-in, kita lagi jaga-jaga," ungkap salah satu promotor balap yang enggan disebut namanya tersebut.
Sumber tersebut ingin mempelajari keadaannya dulu.
"Tentunya, kita harus pelajari dulu apa maksud dan tujuannya. Kita lihat saja sambil berjalan," lanjutnya.
"Kita sebenarnya enggak mau buka omongan dulu sebelum benar-benar ditegur menggunakan surat tertulis," jelasnya.
Memang ada satu kelas pembibitan yang melibatkan pembalap-pembalap muda yang biasanya berusia di bawah umur 14 tahun.
Bahkan di ajang MiniGP, ada kelas khusus anak-anak usia 3-5 tahun.
(Baca Juga: Begini Cara Kerja Fitur Start Rahasia yang Dipakai Tim Ducati MotoGP)
Sementara itu, di Kejurnas Motocross umur maksimal kelas 65 cc adalah 12 tahun dan kelas 85 cc adalah umur 14 tahun.
Terlepas dari semua hal yang jadi pro-kontra yang sedang terjadi, pembibitan pembalap sejak dini memang sudah biasa di negara lain yang balapnya cukup disegani.
Spanyol misalnya, banyak pembalap ternama seperti Marc Marquez atau Jorge Lorenzo, sudah mulai balapan sejak usia dini dengan semua prestasi yang mereka miliki.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Motorplus-online.com |
KOMENTAR