GridOto.com - Tahukah kamu kalau rasio kompresi mesin ternyata bisa disesuaikan dari bentuk dome piston?
Yup! sebenarnya rasio kompresi mesin bisa disesuaikan dengan bentuk dome atau permukaan piston.
Cara ini sebenarnya sudah lumrah dilakukan oleh mekanik motor balap.
Teknik ini juga jadi salah satu favorit untuk memaksimalkan tenaga mesin.
(Baca Juga: Lebih Pakem, Pasang Cakram Yamaha Exciter di Motor Matic Lokal)
"Prinsip mudahnya semakin tinggi permukaan atau dome piston (jenong), maka ruang bakar akan semakin sempit? Karena sempit, semakin tinggi juga rasio kompresi mesin," buka Atto Rahmat, sales marketing PT Enwa Multi Partindo, distributor UMA Racing di Indonesia.
Biasanya pabrikan part upgrade perfoma menyediakan piston atau seher "buta" yang permukaan atau domenya belum dibentuk.
"Bentuknya nanti disesuaikan dengan ruang bakar dan juga kebutuhan mungkin untuk harian atau hanya sekedar turing," jelasnya saat ditemui di ajang Otobursa Tumplek Blek 2019 lalu.
Hal senada juga dikatakan oleh owner Bintang Racing Team (BRT), Tommy Huang.
(Baca Juga: Cara Hitung Rasio Kompresi Mesin, Ukur Lewat Metode Buret)
"Buat yang beli paket bore up BRT akan kami tanyakan bentuk pistonnya seperti apa," jelas Tommy Huang saat ditemui di ajang Yamaha Sunday Race 2018 lalu.
"Biasanya menyesuaikan dengan bahan bakar yang diinginkan," tambahnya.
Asyiknya, rider yang ingin bore up bisa pilih bahan bakar yang digunakan mulai dari Ron 90 hingga 95.
"Misalnya bikernya ingin pakai Pertalite (RON 90) saja bisa nanti kami buatkan bentuk piston yang kompresinya untuk bensin oktan 90," pungkasnya saat ditemui di Sentul International Circuit, Bogor, Jawa Barat.
(Baca Juga: Sering Dipakai Balap Motor, Ini Yang Dimaksud Blok Silinder Ceramic)
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR