Gridoto.com - Mobil dengan tenaga baterai atau BEV (Battery Electric Vehicle) membutuhkan suplai daya liistrik dari pengisian atau charging.
Maka dari itu dibutuhkan pengisian daya listrik untuk mengisi ulang baterai.
PT ABB Sakti Industri merupakan salah satu perusahaan yang membuat charging station untuk mobil listik.
Di charging station ABB ini tidak hanya arus listrik AC untuk mengisi daya baterai, namun juga mendukung arus listrik DC.
Saat GridOto.com ikut konvoi kendaraan listrik dari BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) di Jakarta menuju BBPT Serpong, Tangerang, di sana terdapat charging station ABB yang sudah bisa digunakan oleh banyak mobil.
(Baca Juga: Ini Komponen yang Ada di Balik Kap Mesin Mobil Listrik DFSK Glory E3)
Charging Station ABB ini memiliki 3 konektor untuk mengisi daya mobil listrik.
"Kalau paling umum dan hampir di setiap mobil listrik yakni tipe AC dengan daya 400 volt 22 kW 32 Ampere. Di ABB juga menyediakan pengisian DC dengan kemampuan yang lebih baik," ucap Eddo Basareardi selaku Sales Specialist Industry Electricfication Products (EP) Division.
Untuk DC, ABB charging station menyediakan dua konektor yakni tipe CCS dan CHAdeMO.
Tipe CCS biasa digunakan untuk mobil listrik Eropa dengan kemampuan 500 volt 20 kW dengan 50 Ampere.
Untuk CHAdeMO biasa digunakan untuk mobil listrik Jepang dengan kemampuan yang sama dengan tipe CCS yakni 500 volt 20 kW dengan 50 Ampere.
(Baca Juga: Mobil Listrik DFSK Glory E3 Masih Pakai Aki? Ternyata Fungsinya Ini)
Mengapa lebih baik charging dengan tipe DC?
"Alasan pertama yakni pengisian daya baterai akan jauh lebih cepat dengan tipe DC. kemampuan fast charging yang lebih baik ini setidaknya bisa mengisi daya baterai 20% sampai 80% hanya dalam waktu 30 menit saja," tambah Eddo saat berbincang-bincang dengan GridOto.com.
Pada charging station di BPPT Serpong, Tangerang sudah menggunakan solar panel yang mengkonversikan sinar matahari menjadi tenaga listrik.
Lalu untuk kedepannya, sistem pembayaran charging station ABB bisa menggunakan RFId (Radio Frequency Identitification) sebagai pembayaran elektronik ataupun memasukkan nomor khusus seperti token listrik.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR