GridOto.com - Memiliki sedan BMW bukanlah hal baru bagi Marenno Joshuara. Sebabnya ia sudah pernah punya sedan Bavaria tersebut sejak masih duduk di bangku sekolah.
"Dulu mobil pertama itu dikasih Papa. Waktu itu Papa beli tangan pertama E36," buka pria yang akrab disapa Renno.
Aditya Pradifta
Meski bukan mobil pertama, BMW E30 ini masuk daftar mobil kesayangan Renno.
Meski BMW E30 lansiran 1989 ini bukan mobil pertamanya, tentu memiliki seri-3 tahun 1980-an sudah seperti jadi syarat wajib bagi pehobi BMW.
"Ya gimana ya, sudah lama memang pengin punya dan akhirnya dapat juga dari Bandung dengan kondisi lumayan bagus, cuma agak parah di mesin," terangnya.
Aditya Pradifta
Mesin M40B18 berkapasitas 1.800 cc
Untuk itu langkah pertama yang dilakukan Renno pada BMW E30 ini me-refresh mesin agar performanya kembali normal.
"Piston sih masih sama karena kondisinya masih baik, cuma perintilan lain kaya ring piston, fan, dan lainnya itu di-refresh lah, diganti," tukasnya.
Aditya Pradifta
Kipas mesin elektrik comot dari E36
Kipas mesin pun diganti dengan model electrik dari E36, "Ada penyesuaian lagi supaya bisa masuk tapi bukan dari mobilnya, yang diubah itu dari electric fan-nya. Terus juga ganti busi pakai NGK Iriway 9 yang buat versi mesin turbo itu," tambahnya lagi.
Aditya Pradifta
Bumper E30is dengan gril 'babi' dari Kamei
Lantas modifikasi pun berlanjut pada sektor eksterior dengan beberapa penambahan seperti pemasangan add-on BMW E30is.
"Ada juga grill Kamei, ini yang orang bilang grill hidung babi ya ini hahaha...," gelaknya sambil menjelaskan.
Aditya Pradifta
Custom side skirts bikin oenampilan terlihat makin amblas
Bagian samping dipasangi side skirts custom bermaterial plat besi dengan fitment yang bikin mobil ini tampak makin amblas.
Aditya Pradifta
Pasang ducktail MTech1
Mundur ke buritan, ducktail MTech membuat sedan lawas ini terlihat lebih dinamis dan tidak berlebihan.
Berpadu apik dengan lampu belakang dan juga bumper yang masih dipertahankan orisinalitasnya.
Aditya Pradifta
Terlihat lebih dinamis dengan tambahan ducktail
"Cat sebetulnya ini udah berubah, tapi waktu dapat memang udah begini. Ini namanya Laguna Seca Green," imbuhnya.
Masuk ke sektor kaki-kaki dan sektor ini paling penting lantaran yang membuat BMW E30 tampil bergaya bagged.
Aditya Pradifta
Bagged style
"Kaki-kaki pakai air suspension, pakai AirGen 2 titik. Custom sokbreker juga depan-belakang," ucap Renno.
Sementara untuk menambah rigiditas atau kekakuan pada kedua sisi suspensi dipasanglah strut bar dari Ultra Racing.
"Ini fungsinya lebih buat menyangga, kalau misalnya pernah lihat E30 lain itu camber, nah itu sebetulnya kakinya agak bermasalah. Memang penyakitnya sih karena udah tua. Strut bar ini buat nahan biar gak soalnya miring meskipun akhirnya jadi stabil juga," ulas Renno.
Aditya Pradifta
Strut bar Ultra Racing untuk kaki depan
Hal yang bikin mobil ini terlihat otentik bergaya '80-an yakni pelek model piring dari DTM Racing.
Ukurannya 16 inci dengan lebar 7,5 inci (rata), sementara off set 41, "Ini plus adaptor juga sebetulnya," jelasnya.
Aditya Pradifta
Pelek DTM Racing khas banget sama gaya BMW di 1980-an
Lantas gaya bagged BMW E30 seri 3 ini dituntaskan dengan ban Accelera ukuran 195/45 R16 (depan-belakang).
Data modifikasi
Eksterior Cat Laguna Seca Green Add-on E30 is Grill Kamei Headlamp smoke Custom side skirts plat besi Ducktail MTech1 Bumper US
Aditya Pradifta
BME E30 bagged style
Kaki-kaki Air suspension airgen 2 titik Pelek DTM Racing ring 16 inci (7,5 ET 41 plus adaptor) Ban 195/45 Accelera Custom sokbreker depan-belakang Strut bar depan Ultra Racing
Mesin M40B18 1.800 cc Busi NGK Iriway 9 Electric fan e36 Full refresh engine
KOMENTAR