GridOto.com - Agar kinerja power steering hidraulis terjaga dengan prima, salah satu syaratnya adalah melakukan perawatan dengan baik secara rutin.
Salah satu bentuk perawatannya adalah dengan mengganti oli power steering setiap 40.000 km.
Oli yang digunakan tentu khusus untuk power steering, namun ada anggapan bahwa oli transmisi otomatis juga dapat digunakan untuk komponen ini.
Benarkah oli tersebut bisa digunakan untuk menggantikan oli power steering?
"Iya dan tidak, karena ada beberapa sistem power steering yang memiliki spesifikasi khusus. Sehingga wajib menggunakan oli power steering tersebut. Contohnya beberapa mobil Eropa," ungkap Adhy Santoso, punggawa Alfa Jaya Motor.
(Baca Juga: Ini Interval Anjuran Bengkel Umum Dalam Mengganti Oli Power Steering)
Adhy menambahkan bahwa praktik tersebut sudah umum dilakukan, dan sejauh pengalamannya mayoritas mobil Jepang tidak bermasalah akan hal tersebut.
"Sudah sering dilakukan dan tidak ada masalah. Tapi pastikan oli transmisi yang digunakan ATF. Karena oli transmisi CVT berbeda," ujarnya.
Ia menyarankan untuk melihat buku manual atau berkonsultasi dengan bengkel resmi sebelum menggunakan oli yang berbeda dari standar pabrikan.
"Memang dari segi ekonomis lebih baik beli oli ATF. Sama-sama Rp 50 ribuan tapi yang satu dapat 1 liter, sedangkan oli power steering cuma dapat Rp 300 ml," kekehnya.
Meski sama-sama fluida hidraulis, tetap harus perhatikan kebutuhan mesin ya!
"Meski sama-sama power steering hidraulis, mobil modern dan tua pasti tetap berbeda. Komponen yang digunakan lebih ringan dan canggih pada mobil modern mungkin ada yang tidak bisa kena oli ATF yang lebih kasar," tutup Adhy.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR