GridOto.com - Pelintas rute nasional Bireun-Takengon meminta pemerintah segera memperbaiki jalan yang longsor, tepatnya di Km 18, Desa Krueng Simpo, Kecamatan Juli, Bireuen, Aceh.
Kondisi tersebut mengancam masyarakat atau pelintas jatuh ke sungai sebab sebelah timur jalan yang longsor itu terdapat sungai yang arusnya cukup deras.
Panjang jalan yang longsor itu diperkirakan mencapai belasan meter dan hampir setengah badan jalan telah ambruk.
(Baca Juga: Dari Lampung Sampai Aceh Bisa Lewat Jalan Tol, Kapan Realisasinya?)
Sementara itu, satu unit drum dan garis polisi (police line) yang yang diletakkan di jalan longsor itu juga telah jatuh ke tebing sungai.
Lintas nasional itu juga tidak sepi dari hilir mudiknya kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil penumpang umum, truk, mobil tangki, bus, maupun berbagai jenis berbadan besar lainnya.
Sehingga saat mobil yang melintas dari dua arah yaitu dari arah Bireuen ke Takengon, maupun sebaliknya, salah satu mobil harus mengalah berhenti sesaat.
Selain itu, kawasan longsor itu juga sangat rawan kecelakaan, karena terdapat tikungan tajam, baik dari arah selatan maupun arah utara titik longsor tersebut.
Rahmad (25), seorang pelintas kepada Serambinews.com yang dikutip oleh GridOto mengatakan, kawasan longsor itu sangat rawan kecelakaan.
(Baca Juga: Siapa Cepat Dia Dapat, Suzuki Jimny Baru Cuma Disediakan 4 Unit di Aceh Hingga 2020!)
Apalagi pada malam hari, lintasan tersebut gelap karena belum ada lampu jalan.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | serambinews.com |
KOMENTAR