Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Sistem Kemudi Electronic Power Steering, Apa Plus dan Minusnya?

Taufan Rizaldy Putra - Kamis, 29 Agustus 2019 | 07:28 WIB
Setir mobil dengan power steering
Nugie/GridOto
Setir mobil dengan power steering

GridOto.com - Electronic Power Steering atau biasa disebut EPS, merupakan sistem kemudi modern yang kini banyak digunakan pada mobil-mobil baru.

Berbeda dengan power steering hidraulis, EPS mengandalkan motor listrik untuk meringankan beban pada tangan pengemudi saat memutar setir.

"EPS menggunakan sensor yang membaca input dari pengemudi kepada setir. Sensor tersebut lalu mengirim sinyal kepada motor listrik untuk memutar rack steer," terang Adhy Santosa, pemilik Alfa Jaya Motor, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Sejarahnya, EPS diciptakan untuk menyederhanakan sistem power steering hidraulis yang membebani putaran mesin sehingga mengurangi efisiensi bahan bakar.

Sehingga nilai plus pertama dari EPS adalah efisiensi bahan bakar yang lebih baik pada mobil Anda.

Penggantian oli power steering, dianjurkan dilakukan secara berkala setiap 40 ribu km
Dok Otomotif
Penggantian oli power steering, dianjurkan dilakukan secara berkala setiap 40 ribu km

(Baca Juga: Power Steering Hidraulis vs Elektris, Apa Perbedaan Keduanya?)

Tak hanya itu, EPS juga tak lagi menggunakan fluida sehingga hampir bebas perawatan.

"Kalau power steering hidraulis kan harus ganti oli power steering secara berkala, dan kadang kalau sudah tidak servis di bengkel resmi pemilik mobil sering lupa. Belum lagi seal yang getas dan menyebabkan kebocoran," ujar Adhy.

Bicara soal poin minus, EPS memiliki kelemahan selayaknya komponen elektris lainnya.

Komponen ini sangat bermusuhan dengan air dan perubahan arus yang tak wajar, karena sesuai namanya sistem EPS mengandalkan tenaga listrik pada mobil.

Satu hal yang membuat was-was adalah ketika EPS mengalami kerusakan.

Ilustrasi EPS dan power steering hidraulis
Istimewa
Ilustrasi EPS dan power steering hidraulis

(Baca Juga: Power Steering VW Tiguan Allspace, Menyesuaikan Kebutuhan Pengemudi)

Pasalnya, sistem power steering yang satu ini tidak bisa diecer komponennya, sehingga harus membelis satu assy jika ada satu bagian yang rusak.

"Kalau sudah rusak harus ganti satu assy, jadi tidak bisa hanya beli gir motornya saja, atau jointnya saja. Satu kesatuan itu kisarannya Rp 15 juta bahkan lebih," tutup Adhy

Editor : Dwi Wahyu R.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Bikin Kantong Kempes, Segini Biaya Ganti As Sokbreker Depan Motor Matic

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa