GridOto.com - Dengan tingginya polusi udara di Jakarta belakangan ini, Gubernur DKI Jakarta mengeluarkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara.
Salah satu poin utama dari Ingub tersebut adalah memperketat aturan uji emisi untuk kendaraan pribadi.
Dengan hasil uji emisi menjadi salah satu persyaratan perpanjangan STNK, mungkin Anda bertanya-tanya apakah tunggangan kesayangan dapat lulus dari pengujian tersebut.
Berikut tips yang dapat dilakukan untuk memastikan mobil Anda lulus uji emisi.
Ketahui Standar Emisi dan Penyebab Emisi Tinggi Pada Mobil
Berdasar Peraturan Menteri No. 05 Tahun 2006 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama, ambang batas CO untuk mobil mesin bensin produksi di atas 2007 adalah 1,5% Vol dengan ambang batas HC 200 ppm Vol.
(Baca Juga: Pahami, Begini Cara Gampang Membaca Hasil Uji Emisi Gas Buang)
Dengan catalytic converter pada saluran gas buang, seharusnya mobil modern memiliki emisi yang sangat rendah.
Perhatikan kondisi catalytic converter dan sensor oksigen pada mobil Anda, jika sudah bermasalah sebaiknya segera diganti.
Pastikan AFR (air fuel ratio) pada mobil berada di angka optimal.
Lakukan Pemeriksaan Pada Mesin Mobil
Melanjutkan langkah pertama, lakukan pemeriksaan keseluruhan pada mesin mobil.
Pastikan saluran intake dan filter udara dalam keadaan bersih.
(Baca Juga: Ingin Dapat Sertifikat Lulus Uji Emisi Gas Buang? Gampang Kok Sob)
Jika mobil Anda mulai mengeluarkan asap yang berlebih, periksa internal mesin apabila ada oli yang masuk ke ruang bakar akibat ring piston yang rusak.
Jangan lupa periksa busi dan koil untuk memastikan tidak ada pengapian yang pincang.
Jika Anda hendak membersihkan secara keseluruhan, carbon cleaner dapat menjadi salah satu alternatif.
"Carbon cleaner membantu emisi mobil lebih rendah, karena membersihkan ruang bakar. Bisa dilakukan sebelum uji emisi," ungkap Rendi Christian Darmawan, Kepala Mekanik Nawilis Radio Dalam, Jakarta Selatan.
Pastikan Mobil Bekerja Pada Suhu Optimal Saat Uji Emisi
Saat hendak melakukan uji emisi, pastikan mesin mobil bekerja dalam kondisi optimal.
(Baca Juga: Melihat Hasil Uji Emisi Mobil Jepang dan Mobil Eropa, Ada Bedanya?)
Tidak terlalu panas karena setelah perjalanan jauh, dan tidak juga dalam kondisi dingin karena baru dinyalakan.
"Kalau mesin panas, extra fan menyala. Beban mesin pun semakin besar sehingga emisi jadi naik," ujar Rendi.
Dengan suhu mesin yang tepat catalytic converter juga dapat mencapai tekanan optimal, dan pembacaan emisi dapat dipastikan keakuratannya.
Uji emisi sebaiknya dilakukan saat cuaca dan kondisi jalanan baik untuk membantu kendaraan dalam kondisi yang prima.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR