GridOto.com - Tak hanya menganalisa kadar gas buang mobil, uji emisi juga dapat memperlihatkan masalah yang terjadi pada mobil.
Campuran udara dan bensin kurang optimal, pengapian yang pincang, oli yang masuk ke ruang bakar, serta sensor oksigen atau katalis yang rusak merupakan beberapa masalah pada mobil yang dapat terdeteksi.
Jika emisi gas buang secara garis besar terlihat di ambang batas, hal pertama yang harus Anda periksa adalah catalytic converter pada mobil.
Jika internal catalytic converter sudah rusak, Anda dapat menggantinya dengan unit yang baru.
Campuran udara dan bensin yang kurang optimal dapat Anda lihat pada parameter CO (karbon monoksida) yang tinggi.
(Baca Juga: Tak Sekadar Gas Buang, Uji Emisi Juga Bisa Mendeteksi Masalah Mobil)
Jika CO tinggi, artinya mesin kekurangan udara dalam pembakaran.
Hal pertama yang dapat Anda periksa adalah fiter udara dan intake manifold.
Kemungkinan filter dan manifold terhambat karena kotor.
Anda dapat membersihkan saluran tersebut dan mengganti filter udara dengan yang baru.
Ketika nilai HC (hidrokarbon) yang tinggi, tandanya bensin yang masuk ke mesin tidak terbakar dengan sempurna.
(Baca Juga: Gak Mahal Sob, Cukup Keluarin Budget Segini Buat Uji Emisi Mobil)
"Berarti pengapiannya yang bermasalah, bisa busi atau koilnya," ungkap Rendi Christian Darmawan, kepala mekanik Nawilis Radio Dalam, Jakarta Selatan.
Jika parameter oksigen terlalu tinggi pada hasil uji emisi, kemungkinan ada kebocoran pada sistem gas buang atau debit bensin terlalu kecil.
"Jika bensin terlalu irit, bisa jadi sensor oksigen rusak sehingga sensor tersebut mengirim sinyal yang salah ke ECU," ungkap Maman, kepala mekanik Medina Garage di Pulo Gebang, Jakarta Timur.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR