GridOto.com - Indonesia kini juga tengah menjajaki pasar kendaraan listrik.
Presiden Joko Widodo telah menandatangani peraturan kendaraan listrik.
Banyak yang menilai, jika pemerintah serius menggarap kendaraan listrik, Indonesia tidak akan tertinggal jauh dari negara-negara lain seperti Jepang, ataupun Tiongkok.
Indonesia dinilai masih mempunyai kesempatan untuk bersaing menjadi basis produksi kendaraan listrik di dunia.
(Baca Juga: Blak-blakan I Made Dana Tangkas: Dilema Esemka dan AMMDes, Harus Punya Perencanaan Matang)
Mengingat negara lain juga masih melakukan riset dan pengembangan teknologi terbaru ini.
Lalu, apakah Indonesia bisa meyamai negara-negara lain yang kini tengah gencar melakukan riset kendaraan listrik?
I Made Dana Tangkas, Presiden Institut Otomotif Indonesia (IOI), mengatakan jika ingin bersaing dengan negara lain dalam produksi mobil listrik, Indonesia harus memahami keseluruhan kendaraan listrik.
"Membuat kendaraan listrik itu kan ada tiga teknologi utama yang harus dikuasai. Pertama baterai, itu komponen materialnya banyak sekali turunannya," ucap Made saat ditemui GridOto.com beberapa waktu lalu.
(Baca Juga: Blak-Blakan I Made Dana Tangkas : IOI Think Tank-nya Industri Otomotif Nasional)
Kedua, adalah motor listriknya, lalu ketiga adalah Power Control Unit atau inverter dari kendaraan listrik tersebut.
"Nah ketiga teknologi ini, menurut saya apakah Indonesia lewat dana risetnya bisa membangun ini? Kemudian bagaimana progress acchivementnya?" jelas Made.
"Belum lagi dana riset pribadi, perorangan, atau perusahaan-perusahaan Indonesia, apakah dia kerjasama dengan Jepang, Cina, Korea? ini kan ada (hitungannya) lagi," tambahnya.
Salah satu cara realistis untuk melakukan riset mobil listrik menurut Made adalah dengan melakukan joint venture dengan perusahaan lain.
(Baca Juga: Blak-blakan Seri Gurusinga: Pasien Didominasi Kecelakaan Motor, Tulang Yang Pernah Patah Rentan Patah Lagi)
"Cuma pertanyaannya sejauh mana mereka bisa menyiapkan itu? sejauh mana mereka bisa membagikan teknologi itu. Saya rasa harus ada peta atau arahan, termasuk menguasai tiga teknologi tersebut," ucapnya.
Jadi, menurut Made bisa atau tidaknya Indonesia mengejar ketertinggalan dalam meriset kendaraan listrik, bergantung dari kesiapannya sendiri.
"Tergantung tiga hal itu, apakah kita menguasai teknologinya dengan benar?" tutupnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR