GridOto.com - Setiap kendaraan tentu saja memerlukan bahan bakar minyak (BBM) sesuai dengan yang direkomendasikan oleh pabrikannya.
Lantas, bagaimana efeknya jika kita memaksakan kendaraan dengan menggunakan BBM yang tidak sesuai?
"Jika dipaksakan, maka kendaraan akan ngelitik (knocking)," ujar Ahmad Safrudin, selaku Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), Jumat (16/8/2019).
(Baca Juga: Krisis Polusi di Jakarta, Haruskan BBM yang Tidak Sesuai Dihilangkan?)
Ahmad menambahkan, efek lain yang ditimbulkan adalah mobil menjadi tidak bertenaga.
Hal tersebut dikarenakan bensin dengan RON yang lebih rendah dari kebutuhan mesin akan terbakar oleh kompresi piston di ruang pembakaran mesin (self Ignition), tanpa didahului percikan api busi.
Terjadi detonasi yang menyebabkan keretakan piston, kerusakan ring-piston, busi dan lain-lain karena efek self Ignition.
Sehingga self Ignition ini menyebabkan bensin lebih boros sekitar 20 persen.
(Baca Juga: Pengendalian Pencemaran Udara di Jakarta Terganjal Kualitas BBM)
Pasalnya, bensin akan terbakar percuma tanpa menghasilkan tenaga
Selain itu, borosnya bahan bakar ini juga dapat meningkatkan emisi.
Baik itu emisi rumah kaca (CO2) maupun emisi pencemaran udara seperti PM, HC, CO, NOx, dan SOx.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR