GridOto.com - Mungkin diantara kalian ada yang bertanya-tanya, kenapa panel indikator di Honda ADV150 yang tergolong lengkap malah tidak disematkan penunjuk rpm mesin?
Indikator rpm ini secara teknis sering juga disebut dengan istilah tachometer.
Fungsinya sudah jelas, untuk memperlihatkan putaran mesin secara real time.
Lalu kenapa di panel indikator Honda ADV150 enggak dilengkapi dengan penunjuk rpm?
(Baca Juga: Apa Bedanya Kelistrikan Halfwave dan Fullwave? Ini Kata Ahlinya)
Untuk menjawab hal itu, PT Astra Honda Motor (AHM) punya dua alasan.
1. Kebutuhan
Menurut AHM, panel penunjuk konsumsi bahan bakar (real time consumption) adalah kebutuhan.
"Terutama untuk matic 150 cc yang sebagian besar digunakan di perkotaan, tampilan panel konsumsi bahan bakar secara real time (nyata) itu sangat perlu," buka Endro Sutarno, Technical Service Division AHM kepada GridOto.com.
"Karena pada saat itu pengendara bisa langsung tahu konsumsi bahan bakar, kalau terlalu boros bisa dikoreksi dengan cara berkendaranya," jelasnya.
(Baca Juga: Cairan Wax Rp 30 Ribu Bikin Bodi Motor Kinclong Berefek Daun Talas?)
Selain itu, secara biaya produksi Honda ADV150 jadi lebih murah tanpa adanya tambahan penunjuk rpm.
Soalnya baik Honda Vario 150 dan Honda PCX juga tidak dilengkapi penunjuk rpm.
2. Tachometer Untuk Shifting
Kenapa di panel instrument Honda ADV150 enggak ada tachometer atau penunjuk rpm?
"Kalau untuk motor sport, tachometer atau penunjuk rpm sangat berguna sekali, misalnya untuk shifting (ganti gigi)," jelasnya saat ditemui di Astra Honda Training Center (AHTC), Sunter, Jakarta Utara.
(Baca Juga: Apa Bedanya Kelistrikan Halfwave dan Fullwave? Ini Kata Ahlinya)
Di ADV150 yang pakai mesin bertipe matic sudah pasti tidak ada yang namanya shifting atau proses penggantian gigi.
"Jadi untuk matic 150 cc seperti Honda ADV150 yang diperlukan oleh pengendara adalah penunjuk konsumsi bahan bakar ketimbang penunjuk rpm," pungkasnya.
Nah, itu tadi dua alasan mengapa Honda ADV150 tidak dilengkapi penunjuk rpm.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR