GridOto.com - Secara tampilan, filter udara aftermarket dengan embel-embel racing sekilas tak banyak berbeda dengan filter udara standar pabrik.
Replacement air filter, begitu nama bekennya, memang memiliki bentuk serupa.
Namun, jika dilihat lebih dekat, terlihat perbedaan signifikan pada elemen penyaring.
Untuk versi racing, bahannya berbeda dengan filter bawaan mobil yang terbuat dari kertas.
Pori-pori pada elemen penyaring juga memiliki diameter mikron sedikit lebih besar dan biasanya bisa dicuci (washable).
(Baca Juga: Baca Juga: Filter Udara Toyota Avanza Baru Pakai Punya Mobil Ini, Lebih Murah)
Dengan pori-pori lebih besar, nafas mobil pun diyakini akan lebih plong.
Sifat elemen penyaring yang memiliki kekuatan lebih tinggi alias heavy duty, menjadikan filter udara racing bisa dicuci hingga 100.000 km.
Meski begitu cara mencuci tak bisa sembarangan, melainkan ada sabun khusus yang tidak merusak elemen penyaring.
Setelah dicuci, masih ada ritual dengan memberikan spray oli untuk menangkap debu yang menempel di atas permukaan elemen.
Di pasar produk aftermarket sendiri, sudah banyak produk berbau-bau racing seperti K&N, Sakura, Ferrox, BMC, dan yang lainnya.
(Baca Juga: Dolar Naik, Lebih Hemat Beli Filter Udara Standar atau Racing?)
Lantaran komponen yang memiliki kemampuan di atas rata-rata alias high performance, tak heran bila filter udara dibanderol lebih mahal.
Harganya dibanderol mulai dari Rp 250 ribu hingga Rp 2 juta.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR