GridOto.com - Diluncurkannya Mitsubishi Outlander PHEV di ajang GIIAS 2019, menimbulkan beberapa pertanyaan dari para pencinta otomotif roda empat di tanah air.
Selain karena harga yang ditaksir mencapai Rp 1,2 hingga 1,3 miliar, juga mengenai perawatan untuk baterai yang ditanamkan.
Pasalnya, SUV terbaru dari PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) tersebut merupakan plug-in hybrid, yang mengandalkan baterai dan mesin berbahan bakar konvensional untuk menjalankannya.
Boediarto, selaku Head of Technical Service & CS Support Department MMKSI mengatakan, perawatan pada Outlander PHEV bisa dibilang hampir sama dengan mobil konvensional bermesin bensin umumnya.
(Baca Juga: Mitsubishi Pikirkan Dua Opsi untuk Pengelolaan Limbah Baterai Outlander PHEV)
"Perawatan mesin sama seperti kendaraan Mitsubishi lainnya, tidak ada yang spesifik. Namun untuk baterainya butuh perhatian khusus dari pemiliknya," ujar Boediarto, Kamis (25/7/2019).
Meski begitu, Boediarto menjelaskan bahwa posisi baterai Outlander PHEV terletak di bagian bawah mobil, jadi perlu penempatan khusus agar tetap terjaga kondisinya.
"Seperti yang kita ketahui baterai itu sensitif dengan cuaca ekstrim, Jakarta sendiri akhir-akhir ini begitu panas suhunya," kata Boediarto lagi.
"Jadi pemilik Outlander PHEV sebaiknya memarkirkan kendaraannya di tempat yang tidak terkena matahari langsung," sambungnya.
Lebih lanjut Boediarto menambahkan, tindakan itu bertujuan agar kesehatan baterai tetap optimal dan stabil.
(Baca Juga: Mobil Baru Outlander PHEV Ditargetkan Laku 5 Unit Selama GIIAS 2019)
"Sebagai langkah aman, pemilik harus menghindari penempatan Outlander PHEV di tempat yang terkena matahari langsung. Karena jika tidak dirawat, kesehatan baterainya akan terus menurun," tutupnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR