GridOto.com - Produsen busi mobil seperti NGK mengeluarkan banyak varian tipe busi.
Secara dimensi busi juga berbeda antara satu dengan yang lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mesin.
Umumnya fisik busi bisa dilihat dari elektroda dan panjang ulir dan diameter ulirnya.
Hal ini perlu diketahui agar tidak salah dalam memilih busi pengganti.
Diameter ulir busi dan panjang dratnya harus sama untuk menghindari kerusakan pada mesin akibat drat busi yang tidak sesuai.
(Baca Juga: Rekomendasi Bahan Bakar Kalau Mau Pakai Busi NGK Laser Iridium Terbaru)
Untuk mengetahui diameter drat busi dan panjang drat busi, NGK sudah menyertakan label yang menunjukkan ukuran tersebut.
"Satuannya adalah milimeter. Biasanya, label ukuran tersebut bisa dilihat di kardus kemasan busi, tepatnya di sampingnya," sebut Diko Oktaviano yang menjabat selaku Technical Support and Product Specialist NGK Busi Indonesia.
Sebagai contoh busi berkode DF6H-11A ini di bawahnya terdapat 12 x 20,0 mm.
Angka 12 merupakan diameter ulir busi tersebut yang menunjukkan bahwa ulir busi berdiameter 12 mm.
Sedangkan untuk 28,0 adalah panjang ulir busi dari ujung busi sampai mendekati ring busi yang berarti 28 mm.
(Baca Juga: Rekomendasi Bahan Bakar Kalau Mau Pakai Busi NGK Laser Iridium Terbaru)
"Karena bila salah salah ukuran drat busi lalu dipaksakan, ulir busi dan head silinder bisa saja rusak. Kalau sudah begini busi tidak akan bisa kencang," wanti Diko.
Bila ulir busi juga terlalu panjang juga berisiko busi mentok kepala piston.
Bagaimana bila terlalu pendek dari ukuran standarnya?
Menurut Diko akan membuat mesin tidak akan maksimal.
"Ini diakibatkan dari titik pembakaran yang tidak seharusnya, jadi proses pembakaran tidak akan maksimal. Efek buruknya mesin tidak bisa menghasilkan tenaga yang optimal," tutupnya.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR