GridOto.com - Busi Laser Iridium terbaru dari NGK Busi Indonesia menggabungkan kedua logam mulia iridium dan platinum secara bersamaan.
Laser iridium ini diciptakan untuk mendapatkan pengapian yang lebih sempurna.
Karena menggunakan laser iridium apakah membuat gap busi berbeda?
Tipe busi terbaru berbahan platinum dan iridium berkode DF6H-11A dan DF6H-11B untuk jarak gap businya bisa dilihat dari kode 11.
Kode ini menunjukkan gap busi yang disarankan oleh pabrikan NGK busi Indonesia.
(Baca Juga: Ternyata Begini Risiko Pakai Busi yang Sudah Dirusak Keramiknya)
"11 di sini sebagai kode bahwa gap busi yang direkomendasikan yakni berjarak 1,1 mm yang dihitung dari ujung elektroda inti berbahan iridium dengan ujung massa yang berbahan platinum. Jadi diukurnya bukan ke massa yang berada di atasnya," buka Diko Oktaviano yang menjabat sebagai Technical Support Product Specialist NGK Busi Indonesia.
Gap busi ini sama dengan gap busi mobil pada umumnya.
Elektroda inti berbahan iridium membuat pembakaran busi lebih sempurna dan api busi makin terfokus ke massa yang menggunakan bahan platinum.
Kalau gap busi dibuat lebih rapat dari rekomendasi pabrikan akan membuat percikan api busi semakin kecil.
Daya listrik yang diberikan koil enggak akan maksimal yang membuat pembakaran di ruang bakar akan menjadi tidak sempurna.
(Baca Juga: Terungkap, Ini Hubungan Timing Pengapian Mesin Terhadap Busi Mobil)
Kalau jarak gap busi di setting terlalu tinggi juga akan membuat percikan api tidak akan efektif.
Api busi tidak akan mampu menjangkau massa yang terlalu jauh, efeknya bisa dirasakan mesin brebet.
Mesin brebet diakibatkan dari misfire atau gagalnya api busi meletik.
"Klaim dari NGK busi Indonesia, tipe DF6H-11A dan DF6H-11B mampu digunakan sampai 100.000 kilometer. Ada baiknya perawatan berkala cek selalu kerenggangan busi agar sesuai dengan rekomendasi NGK," tutup Diko.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR