GridOto.com - Cuaca memang tidak dapat diprediksi, meski sudah memasuki musim kemarau tapi tidak menutup kemungkinan tiba-tiba turun hujan.
Untuk itu para rider harus selalu siap menghadapi cuaca yang ekstrem ini.
Selain membawa perlengkapan seperti jas hujan, juga harus siapkan bagaimana menyikapi berkendara ketika kondisi hujan di lalu lintas kota yang padat.
(Baca Juga: Ingin Rantai Motor Bebas Berisik Saat Musim Hujan? Begini Caranya)
Dalam kondisi tersebut, pengendara sepeda motor sangat riskan tergelincir, karena ketika lalu lintas padat bisa memicu melakukan manuver atau mengerem secara mendadak.
Menurut Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), hal ini memang harus disikapi oleh para pengendara khususnya moda transportasi sepeda motor.
Menurutnya, sepeda motor tidak pernah mengenal kata stabil ketika bergerak, dia hanya seimbang.
"Untuk menyeimbangkan motor banyak komponen penting yang harus dilakukan, meliputi tenaga, akselerasi, handling, permukaan jalan, dan lain-lain," ujarnya kepada GridOto, Senin (8/7/2019).
Semua komponen tersebut, lanjut Jusri, dikombinasikan agar motor bisa terkendali.
(Baca Juga: Cegah Gejala Aquaplaning Agar Tetap Aman Berkendara di Musim Hujan)
Ia menjelaskan, dalam konteks permukaan jalan yang tidak ideal misalnya jalan basah karena hujan, berpasir, atau ada oli, pengemudi harus lebih menyikapi seluruh komponen itu dengan baik, karena begitu ada yang tidak ideal bisa terjatuh.
Untuk itu, selain memastikan kondisi ban dalam keadaan laik jalan, kecepatan juga harus disesuaikan dengan kondisi saat itu.
"Ketika hujan ya pelan, tidak siap bawa motor saat hujan, lebih baik jangan, karena akan mengganggu konsentrasi pada saat mengendarai," kata Jusri.
Kemudian, menurutnya, tidak melakukan akselerasi dan deselerasi tajam, misalnya menghindar tiba-tiba atau ngerem mendadak.
Selain itu, tidak membuat lintasan-lintasan tajam artinya harus lebih halus ketika berpindah lajur, menikung, atau balik arah dengan membuat lintasan yang lebih melebar.
Ia menambahkan, tak kalah penting jaga jarak dan mengantisipasi permukaan yang tertutup air, misalnya ada genangan air, harus hati-hati karena bisa saja ada lubang dalam.
"Semuanya harus dilakukan bertahap," tutupnya.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR