GridOto.com - Sempat terpuruk dalam beberapa tahun terakhir, kelangsungan bisnis KIA di Indonesia mulai mendapatkan secercah harapan di akhir Mei lalu.
Dengan nama PT Kreta Indo Artha (KIA), merek asal Korea Selatan ini siap bangkit di bawah naungan dua investor baru, yakni Indomobil Sukses Internasional (Indomobil Group) dan Sarimitra Kusuma Ekajaya (SKE).
Indomobil Group sebagai pemilik saham mayoritas (60 persen) punya pengalaman panjang di sektor otomotif, dan Sarimitra Kusuma Ekajaya sisanya (40 persen).
"Kami sudah membentuk company baru. Joint venture, namanya Kereta Indo Artha," papar Bambang Subijanto, selaku Direktur Indomobil Sukses Internasional beberapa waktu lalu saat berada di sela-sela Press Conference The 27'th GIIAS 2019 di The Pallas, SCBD, Jakarta.
(Baca Juga: Menanti Gebrakan KIA di Bawah Indomobil)
Namun hal ini juga menimbulkan pertanyaan, mengapa raksasa otomotif milik Salim Group itu mau mengambil alih bisnis KIA di Indonesia.
Mengingat sebelumnya mereka baru saja melepas haknya sebagai agen pemegang merek (APM) Renault kepada Nusantara Maxindo Group.
Menanggapi isu tersebut, Bambang pun mengungkapkan bahwa merek asal Korea Selatan itu memiliki potensi untuk tumbuh di Indonesia dan juga memiliki penggemar tersendiri.
Sehingga, Indomobil Group cukup percaya diri untuk menggabungkan KIA ke dalam lingkaran bisnis otomotifnya.
(Baca Juga: Info Gres! Rencana KIA Menjadi Bagian Indomobil Group Tinggal Menunggu Waktu, Siap Bangkit?)
"Mobil Korea sesuatu yang potensi di Indonesia, dan KIA sendiri sudah punya nama. Ketika kami ditawarkan jadi kami tertarik, akhirnya kami pertimbangkan," ujar Bambang.
Lebih lanjut, Bambang juga menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sedang fokus untuk membentuk manajemen baru dan perizinan setelah mengambil alih dari PT KIA Mobil Indonesia (KMI).
Seperti yang diketahui, KMI yang berdiri sejak 16 Desember 1999 itu merupakan distributor produk mobil CBU KIA sejak 17 April 2000.
"Enggak ada, pokoknya KMI ya selesai. Itu belum kami pertimbangkan lagi, kalau sudah beres semua mungkin nanti kami akan panggil (direksi lama KMI)," kata Bambang lagi.
"Saat ini kami sedang mengurus perizinan legalitas, bisnis agreement dan segala macamnya," tutupnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR