GridOto.com - Enaknya ban tubeless, kalau bocor anginnya enggak langsung habis semua tapi keluar sedikit-sedikit. Tapi sebelum ban kempis total, gejalanya sudah terasa saat dipakai berkendara, cirinya motor jadi terasa berat dan kurang bertenaga.
Kalau kamu sudah pakai ban tubeess dan mengalami kebocoran, biasanya ditambal dengan model tusuk atau dari luar.
"Proses menambal ban bocor dari luar ini adalah cara yang sudah dikenal orang kebanyakan karena paling sering ditawarkan bengkel tambal ban, ujar Jimmy Handoyo," Technical Service & Development Dept. Head PT Suryaraya Rubberindo Industries selaku produsen FDR Tire kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.
Metode tersebut sebetulnya tidak terlalu berdampak banyak pada ban saat motor digunakan asal kebocoran yang ada memiliki kondisi tertentu.
(Baca Juga: Mau Liburan ke Jogja? Catat Nih Alamat Tukang Tambal Ban 24 Jam Buat Jaga-jaga!)
"Boleh saja ditambal dengan metode string atau tusuk dan sumpal bocor pakai karet jika kebocoran tidak besar pada crown area," lengkapnya.
Buat yang belum tahu, crown area adalah bagian tengah ban yang menapak langsung pada permukaan jalan.
Karena jika tidak, menambal ban tubeless dengan cara string secara langsung bisa merusak permukaan ban. Yang lebih parah, cara ini bisa merusak kawat baja pada ban jika dilakukan tidak hati-hati.
Lalu bagaimana cara menambal ban tubeless yang benar dan aman?
Cara lain yang lebih dianjurkan adalah menambal ban tubeless dari dalam, yang lebih dikenal sebagai metode Tiptop.
"Kalau dari dalam, tambalnya pakai penambal khusus berupa rubber patch, lebih dianjurkan karena tidak berisiko merusak struktur ban dan cocok buat kebocoran yang besar," tambah Jimmy.
Meskipun lebih aman dan dianjurkan oleh produsen ban, bengkel yang menawarkan metode tambal dalam pada ban tubeless motor masih sulit ditemui dan prosesnya agak ribet, karena perlu melepas ban dari pelek.
Tapi kalau darurat dan enggak ada yang menyediakan jasa tambal ban dari dalam atau metode tiptop, apa boleh buat tambal ban dari luar atau metode tusuk jadi satu-satunya pilihan.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR