GridOto.com - Semrawut, mungkin itu adalah kata yang cocok untuk menggambarkan kondisi lalu lintas di perempatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Berdasarkan pantauan GridOto.com, Sabtu (6/7/2019), banyak faktor yang menyebabkan kemacetan parah selalu terjadi di perempatan Cileungsi ini.
Mulai Angkutan Kota (Angkot) yang ngetem sembarangan, padahal sudah ada Terminal Cileungsi sebagai wadah untuk angkutan umum.
(Baca Juga: Kebiasaan Lewat Perempatan Menyalakan Hazard, Awalnya Dari Daerah Ini)
Kemudian pedagang kaki lima Pasar Cileungsi yang membuka lapaknya sampai memakan badan jalan.
Ditambah lampu lalu lintas yang tidak berfungsi.
Lampu lalu lintas yang tidak berfungsi ini adalah faktor utama penyebab kemacetan yang sering terjadi.
Pengendara jadi tidak mau mengalah satu sama lain, saling sodok ingin menang sendiri.
Keadaan makin diperparah saat jam-jam sibuk seperti berangkat kerja dan pulang kerja.
Padahal fungsi lampu lalu lintas sangat vital untuk mengatur kendaraan yang melintas agar tidak saling berebut saat melewati persimpangan jalan.
(Baca Juga: Video di Perempatan Ini Sering Terjadi Kecelakaan, yang Salah Motor Apa Pengendaranya Nih?)
Seperti yang diatur UU no. 22/2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan, Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas atau APILL adalah lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempat penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu lintas lainnya.
Lampu ini yang menandakan kapan kendaraan harus berjalan dan berhenti secara bergantian dari berbagai arah.
Pengaturan lalu lintas di persimpangan jalan dimaksudkan untuk mengatur pergerakan kendaraan pada masing-masing kelompok pergerakan kendaraan agar dapat bergerak secara bergantian sehingga tidak saling mengganggu antar-arus yang ada.
Seharusnya lampu lalu lintas di Perempatan Cileungsi ini difungsikan sebagaimana mestinya.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR