GridOto.com - Belum lama ini beredar kabar unit All New Mazda3 yang dijual untuk pasar Amerika Utara mendapatkan tuntutan untuk penarikan unit atau akrab dengan sebutan recall.
Berdasar blanko laporan resmi dari National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), pokok permasalahan dalam unit All New Mazda3 adalah 'proses manufaktur eror'.
Sehingga menyebabkan adanya gap antara baut hub roda dan hub flensa, yang berpotensi lepas ketika mobil sedang melaju.
Tentu kabar tersebut cukup membuat geger PT Eurokars Mobil Indonesia (EMI) dan para calon konsumen yang sudah menanti-menanti kehadiran Mazda3 generasi terbaru itu di Tanah Air.
(Baca Juga: Dianggap Membahayakan, Mazda3 diminta 'Recall' di Amerika Utara, Apa Penyebabnya?)
Pasalnya dalam waktu dekat ini mereka akan meluncurkan Mazda3 generasi terbaru itu di Indonesia, dan rencananya mulai dipasarkan pada ajang GIIAS 2019 nanti.
Hal ini berdasarkan surat undangan Mazda Media Drive 'All New Mazda3' yang dikirimkan kepada GridOto.com untuk hari Senin, 8 Juli 2019.
Lantas, apa tanggapan EMI mengenai kasus recall yang menimpa Mazda3 di Amerika Utara tersebut?
Fedy Dwi Parileksono, selaku Head of Public Relation and Media Communications EMI mengungkapkan, dirinya belum mau berspekulasi banyak mengenai kasus yang terjadi untuk All New Mazda3 itu.
(Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Mazda Memilih All New Mazda3 Jadi Pelopor Generasi Ketujuh Mereka)
"Pokoknya kami pihak Mazda Indonesia belum mendapatkan official statement dari Mazda Motor Corporation (MMC) di Jepang," papar pria yang akrab disapa Fedy ini kepada GridOto.com, Selasa (2/7/2019).
"Jadi kami masih menunggu offical statement dari mereka," imbuhnya saat berada di sela-sela Press Conference The 27 th GIIAS 2019 di The Pallas, SCBD, Jakarta.
Meski begitu, Fedy jamin unit yang akan dijual untuk pasar Indonesia nanti berbeda dengan unit yang ada di Amerika Utara.
"Tapi kalau dilihat dari nomor sasis yang terdampak dan diberitakan oleh salah satu media online di Amerika, di Indonesia tidak terdampak," kata Fedy lagi.
"Karena di sana nomor sasisnya disebut JM1, sedangkan di Indonesia JM6. Terus kan yang di sana (Amerika Utara) setir kiri juga, di sini kan setir kanan," tutupnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR